TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo masih membuka kemungkinan untuk mengembalikan hiburan topeng monyet di Ibu Kota. Syaratnya, monyet-monyet itu harus dipastikan sehat, jumlahnya pun terbatas.
"Boleh saja nanti kalau satu atau dua topeng monyet dipertahankan, untuk kearifan lokal," katanya setelah meninjau monyet hasil razia di Balai Kesehatan Hewan dan Ikan, Jakarta Selatan, pada Selasa, 5 November 2013.
Topeng monyet itu juga harus dibina terlebih dulu oleh Dinas Pertanian dan Kelautan serta terjamin kesehatannya. Pelatihan terhadap monyet juga tidak boleh melalui penyiksaan seperti yang umumnya terjadi saat ini. "Jadi harus benar-benar yang cinta sama monyet," katanya.
Tetapi rencana itu masih lama terwujud, soalnya perawatan monyet-monyet itu saja bisa memakan waktu hingga enam bulan. Ketua Jakarta Animal Aid Network, Benfica, yang ikut turun merawat monyet-monyet tersebut mengatakan perawatan monyet agar bebas cacingan biasanya menghabiskan satu atau dua bulan. "Setelah itu mereka diresosialisasi supaya bisa hidup berkoloni lagi selama tiga sampai empat bulan," katanya.
Monyet yang dinyatakan sehat kemudian akan ditampung di Taman Margasatwa Ragunan. Sementara itu, enam monyet yang mengidap TBC dan hepatitis harus dimusnahkan. Sebelum dipindahkan ke Ragunan, monyet-monyet itu juga akan disterilisasi lebih dulu. "Supaya tidak berkembang biak," kata Benfica.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan, Ipih Ruyani mengatakan TM Ragunan sudah siap menampung monyet-monyet itu. "Yang penting monyetnya sehat, karena akan tetap berinteraksi dengan manusia," katanya.
ANGGRITA DESYANI
Berita Terpopuler:
Jakarta Macet, SBY Lempar Tanggung Jawab ke Jokowi
Anak Jenderal Penabrak 10 Siswa SMA Masih Saksi
Terbukti Terima Suap, Fathanah Minta Gaji Negara
Istri Tahu Akil Transfer Duit ke Penyanyi Dangdut
SBY Protes Dituding sebagai Penyebab Kemacetan