TEMPO.CO, Jakarta - IIs Dahlia mengaku tidak tahu-menahu kabar Akil Mochtar, Ketua Mahkamah Konstitusi, mentransfer uang senilai Rp 900 juta kepada Rya KDI berdasarkan hasil lacakan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi keuangan).
"Itu bukan urusan gue. Aku enggak tahu-menahu soal itu," kata Iis yang dihubungi Tempo pada Selasa malam, 5 November 2013.
Penyanyi kelahiran Bongas, Indramayu, Jawa Barat, 29 Mei 1972, ini mengaku pernah diajak sebagai penyanyi pada kampanye pilkada Gubernur Kalimantan Barat pada November 2007 oleh Akil Mochtar.
"Saat itu, aku dan Evie Tamala sebagai penyanyi utama. Nah, ada dua Rya memang, satu Rya Kondang In dan Rya KDI alias Ria Fitria--keduanya jebolan ajang pedangdut di Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), kini MNC TV--sebagai penyanyi pedamping."
Pemilik nama asli Iis Lailiyah ini mengatakan dirinya dan Evie Tamala menyanyi di tiga titik atau tiga daerah. Untuk satu titik, dia biasa menyanyi dari pagi hingga sore dan membawakan dua lagu.
"Kami penyanyi utama, ya, show-nya pada gong atau klimaks kampanye, makanya menyanyi hanya dua atau tiga lagu. Nah, penyanyi pendamping yang banyak menyanyi dan biasa menyanyi di banyak titik," kata Iis, yang menerima honor menyanyi dalam acara tersebut sekitar Rp 30 hingga Rp 40 juta untuk satu titik atau sekali main atau menyanyi.
Pelantun lagu Junet, Tamu Tak Diundang, Air Mata Tiada Arti, Payung Hitam, Seroja, Di Ambang Sore, dan Hampa Hatiku feat Ungu ini menceritakan, untuk urusan pembayaran, semua melalui manajemennya, sementara dari pihak Akil diurus oleh event organizer alias EO.
"Jadi enggak ada pakai rekening gue pribadi. Semua urusan menyanyi ini melalui manajemen dan EO atau panitia dari pihak Pak Akil," Iis menjelaskan.
Penyanyi berkumis tipis ini mengatakan mungkin saja pada dua Rya yang menjadi penyanyi pendamping mendapat honor lebih banyak karena berada di banyak titik. "Aku enggak tahu dan enggak mau tahu soal honor mereka berapa. Tapi mungkin dibawa guelah, kan, gue penyanyi senior, hi-hi-hi," ujarnya sambil terbahak.
Menurut dugaan Iis, karena dua Rya ini menyanyi di banyak titik, bisa jadi bayaran mereka jadi besar. "Aku enggak tahu soal jumlahnya, tapi logika kalau mereka satu titik, sekali menyanyi atau main di satu daerah dibayar Rp 5 juta dikali banyak, pasti hasilnya besar. Dan soal transfernya apa ke rekening pribadi mereka atau melalui apa, gue enggak tahu," kata Iis.
HADRIANI P
Topik Terhangat
Vonis Fathanah | Dinasti Banten | Roy Suryo Marah di Pesawat | Suap Akil Mochtar | Amnesti TKI |
Berita Terpopuler
Mobil Vitalia Shesya dari Fathanah Dirampas
Ibas Disebut Punya Tato, Ani SBY: Itu Fitnah Keji
Ini Harta Terkait Fathanah yang Dirampas Negara
Pelatih Bahasa Tubuh SBY Didatangkan dari Inggris
Cara Ratu Atut Habiskan Rp 1 Miliar untuk Dandan