TEMPO.CO, Surabaya - Dokter spesialis kejiwaan Rumah Sakit Bhayangkara, Rony Subagyo, mengatakan bahwa tersangka kasus tabrak lari Anggara Putra Trisula, 21 tahun, belum dewasa. Kesimpulan ini didapat setelah tersangka mengikuti serangkaian tes kejiwaan.
Secara fisik, Rony menilai, Anggara tidak memiliki tanda-tanda gangguan sakit berat setelah minta dirawat di rumah sakit itu di tengah-tengah proses pemeriksaan untuk kasusnya itu. "Tapi ada ciri-ciri immature seperti mudah tersinggung, mudah cemas, inferior, negative thinking dan mudah stres," kata Rony kepada Tempo, Kamis, 7 November 2013.
Anggara menjadi tersangka tabrak lari di halaman SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo, Kamis pekan lalu, 31 Oktober 2013. Tersangka Anggara adalah putera Brigjen Pol (Purn) Totok Sudharto, mantan pejabat Mabes Polri. Polisi menahan Anggara di rumah tahanan Markas Polres Sidoarjo.
Anggara menjalani auto-anamnesis, hetero-anamnese, wawancara terstruktur dan tes MMPI (The Minnesota Mutiphasic Personality Inventory) dalam waktu 3,5 jam. Tes kejiwaan ini untuk menentukan langkah yang tepat untuk menangani kasus Anggara sesuai kepribadiannya. Hasil tes menunjukkan tabrak lari yang dilakukan tersangka dipicu sifat Anggara yang mudah cemas.
DIANANTA P. SUMEDI
Terpopuler
Kata Hakim Vica soal Isu Selingkuh dan Foto Syur
Hakim Vica: 15 Tahun Tak Dinafkahi Suami
Diisukan Menikah Lagi, Ratu Atut: Astagfirullah
Dipecat, Hakim Vica Tetap Dapat Gaji Pensiun
Mengundang Jokowi Bayar, Pemprov DKI Minta Maaf