TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Ahlulbait Indonesia, Ahmad Hidayat, menyayangkan massa aksi yang membubarkan acara peringatan Asyura. Meski demikian, pihaknya menghormati aspirasi yang disampaikan massa aksi.
"Kami sayangkan mereka memaksakan kehendak," kata Ahmad saat ditemui di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis, 14 November 2013. Menurut dia, ini adalah acara yang baik sehingga amat disayangkan kalau dibubarkan paksa.
Menurut Ahmad, peringatan Asyura hari ini merupakan acara peringatan kepahlawanan Nabi Muhammas SAW yang dilaksanakan secara nasional. Acara hari ini dihadiri oleh sekitar 7.000 orang kaum Syiah dari berbagai wilayah.
Dalam peringatan hari ini, gabungan ormas Islam dari Aliansi Sunah untuk Kehormatan Keluarga dan Sahabat Nabi melakukan aksi pembubaran Asyura. Mereka menganggap peringatan dan ajaran Syiah sesat. Disebutkan dalam ritual Asyura, kaum Syiah menyiksa diri sendiri sebagai ungkapan belasungkawa atas kematian Imam Husain.
Terkait aksi tersebut, seorang kaum Syiah, Oyoh, 35 tahun, mengaku kaget. "Saya kaget, padahal tidak semua Syiah sesat," kata Oyoh. Dia sempat diminta pulang oleh keluarganya karena khawatir terjadi sesuatu. "Soalnya sampai ramai ada polisi."
Semestinya, kata dia, kepolisian bisa memberikan perhatian dalam kehidupan bertoleransi. "Aparat agar ada perhatian pada hidup berdemokrasi," kata dia.
Saat ini acara Asyura telah berakhir. Kaum Syiah telah meninggalkan lokasi acara dengan kawalan kepolisian. Massa aksi pun membubarkan diri setelah kaum Syiah bubar.
NINIS CHAIRUNNISA