TEMPO.CO, Turin - Penyerang Juventus, Fernando Llorente, mengaku sempat ingin meninggalkan tim barunya saat kesulitan menembus skuad inti. Pemain asal Spanyol itu datang ke Turin dalam bentuk kondisi fisik yang buruk sehingga kesulitan beradaptasi dengan gaya bermain pelatih Antonio Conte.
Llorente datang ke Juventus dari Athletic Bilbao dengan status bebas transfer pada bursa transfer musim panas kemarin. Namun sebelum datang ke Juventus, Llorente jarang bermain untuk Bilbao. Dampaknya Llorente pun tak bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya. "Ketika pra-musim di Amerika Serikat saya merasa kosong, benar-benar buruk," kata Llorente.
Gagal menunjukkan permainan terbaiknya, Llorente pun menjadi pilihan penyerang terakhir setelah Carlos Tevez, Mirko Vucinic, Fabio Quagliarella, dan Sebastian Giovinco. Hanya menjadi pemain cadangan Llorente gusar dan berniat meninggalkan Juventus. "Perebutan posisi penyerang sangat berat, karena ada lima pemain di sini," ucap Llorente.
"Saya kecewa menjadi pilihan penyerang terakhir. Ini sangat memalukan. Saya hampir berada di puncak keraguan dan sudah siap untuk melemparkan handuk. Tapi Conte datang dan meyakinkan saya, dan perlahan saya pun kembali menemukan bentuk permainan saya," Llorente menambahkan.
Dalam pertandingan terakhir Juventus, Llorente pun selalu bermain sebagai starter. Hasilnya, pemain berusia 28 tahun itu membuat tiga gol dalam empat pertandingan terakhir. "Saya beruntung mendapat kesempatan bermain, itupun karena Vucinic dan Quagliarella cedera," kata Llorente.
"Sulit untuk mencetak gol di Italia, Anda sering berhadapan dengan lima pemain bertahan. Conte menjelaskan kepada saya agar lebih bersabar untuk beradaptasi dengan Seri A," ungkap pemain yang turut membawa Spanyol menjuarai Piala Dunia 2010 dan Euro 2012 itu.
SPORTS MOLE | FOOTBALL ITALIA | JOKO SEDAYU
Berita Terpopuler:
Mengapa Messi Kini Gampang Cedera?
Panggil 3 Pemain Baru, Pelatih Inggris Dipuji
Juan Mata: Inggris Bisa Juara Piala Dunia 2014
Lumat Selandia Baru, Meksiko Kian Dekat ke Brasil
Carlos: Ronaldo Layak Raih Ballon d'Or 2013