TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan riset Gartner mengumumkan, ponsel pintar Samsung terjual hampir tiga kali lipat lebih banyak dibanding produk milik pesaingnya, Apple, pada kuartal ketiga tahun ini. Dominasi perusahaan teknologi raksasa asal Korea Selatan ini mencerminkan semakin kompetitifnya persaingan ponsel pintar.
Seperti dikutip dari laman CNBC, Jumat, 15 November 2013, Gartner mencatat, ponsel pintar Samsung di seluruh dunia terjual sebanyak 80.357 unit selama Juli-September 2013. Jumlah ini jauh mengungguli penjualan ponsel pintar keluaran Apple yang hanya mencapai 30.330 unit.
Namun pencapaian Samsung dalam hal penjualan ini tidak serta-merta menaikkan pangsa pasar mereka secara global. Pada kuartal ketiga tahun ini, pangsa pasar Samsung sebesar 32,1 persen, yang berarti tidak berubah sedikit pun dari periode yang sama tahun lalu. Sementara pangsa pasar Apple menurun tipis dari 14,3 persen pada kuartal ketiga tahun lalu menjadi 12,1 persen tahun ini.
Bila dibandingkan dengan kuartal kedua 2013, pangsa pasar Samsung naik tipis sedangkan Apple mengalami penurunan. Pada kuartal kedua 2013, Samsung berhasil meraih pangsa pasar 31,7 persen, sementara Apple 14,2 persen.
"Peluncuran Samsung Note 3 membantu Samsung mempertegas posisinya sebagai pemimpin di pasar ponsel pintar berlayar lebar, yang merupakan sebuah pionir," tulis Gartner dalam laporannya, yang mengacu pada jenis "phablet" (ponsel persilangan antara telepon dan tablet).
Analis utama di perusahaan Gartner, Anshul Gupta mengatakan, kedatangan iPhone 5S dan 5C sebenarnya memiliki dampak positif terhadap keseluruhan penjualan Apple. Kedua produk tersebut bisa meningkatkan jumlah penjualan jika saja tidak dikapalkan terlambat di akhir kuartal.
"Sementara kita melihat beberapa persediaan dibangun untuk iPhone 5C, ada permintaan yang cukup baik untuk iPhone 5S dengan ketersediaan di beberapa pasar," ujar Gupta.
Secara keseluruhan, penjualan ponsel pintar secara global mencapai 250,2 juta unit, atau naik 45,8 persen dari kuartal ketiga 2012 yang didorong oleh pertumbuhan di kawasan Asia-Pasifik.
CNBC | ROSALINA