TEMPO.CO, Surakarta - Kota Solo akan menjadi tuan rumah kejuaraan dunia terjun payung militer, CISM World Military Parachuting Championship 2014, pada 17-28 September 2014. Kejuaraan ini digelar untuk ke-38 kalinya.
Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Militer Indonesia Brigadir Jenderal Endang Sodik mengatakan, sebenarnya ada empat kota yang dibidik sebagai penyelenggara. Selain Surakarta, panitia juga mengincar Bali, Yogyakarta, dan Jakarta. “Tapi ternyata lalu lintas udara di tiga kota tersebut sangat padat. Jadi kurang aman dan kurang nyaman bagi para atlet,” kata dia kepada wartawan saat ditemui di rumah dinas Wali Kota Surakarta, Jumat, 15 November 2013.
Menurut Endang, ruang udara Surakarta cukup aman bagi penerjun karena frekuensi penerbangan tidak sebanyak di tiga kota lain yang menjadi kandidat. Sebanyak 60 negara dari 133 negara anggota CISM (Conseil International Du Sport Militaire) sudah menyatakan akan ikut dalam kejuaraan.
Kejuaraan ini mempertandingkan nomor ketepatan mendarat, formasi, dan bebas. Titik pendaratan nomor ketepatan mendarat ditetapkan di Stadion Manahan. Sedangkan titik pendaratan kategori formasi di alun-alun Keraton, dan penerjun kelas bebas mendarat di kawasan Benteng Vastenburg. Ruang publik sengaja dijadikan lokasi kejuaraan agar masyarakat bisa menikmati lomba. “Kalau digelar di kompleks militer, masyarakat umum sulit menyaksikannya,” kata Staf Ahli Panglima TNI bidang Hubungan Internasional itu.
UKKY PRIMARTANTYO