TEMPO.CO, Depok - Pasangan Jonas Rivanno dan Asmirandah akhirnya mengaku telah menikah. Keduanya pun meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, terutama umat muslim yang mereka bohongi beberapa saat lalu.
"Pertama, saya mau menyatakan bahwa saya mencabut pernyataan saya sebelumnya," kata Asmirandah dalam jumpa pers di Jalan Trans Yogie KM 1, perumahan Raffles Hills Estate Blok M2 Nomor 14, Cibubur, Jumat malam, 15 November 2013.
Asmirandah mengaku salah karena beberapa hari ini menyatakan bahwa mereka belum menikah. Saat itu dia mengatakan pernikahan mereka akan berlangsung pada awal 2014. "Saya dengan kerendahan hati dan setulus-tulusnya meminta maaf kepada semua masyarakat Indonesia."
Asmirandah juga mengaku sangat bersalah kepada beberapa instansi yang terlibat dalam pernikahan mereka. Soalnya, mereka menolak pengakuan beberapa instansi tersebut yang membenarkan mereka telah menikah. "Minta maaf juga kepada instansi terkait: MUI Depok, KUA Depok, dan juga Masjid An-Nur," katanya. Masjid An-Nur adalah tempat keduanya dinikahkan di Jalan Tanah Baru, Beji, Depok. "Pokoknya, semua masyarakat umum yang merasa dirugikan tentang pemberitaan kami, saya mohon maaf."
Seperti diketahui, Asmirandah membantah mentah-mentah bahwa mereka telah menikah. Padahal FPI Depok telah memiliki semua bukti pernikahan mereka, seperti akte nikah, surat permohonan, dan lainnya. "Saya membenarkan bukti-bukti itu," kata Asmirandah.
Senada, Jonas juga menyatakan mencabut pernyataan saat mengadakan konfrensi pers pada 29 Oktober lalu. Saat itu Jonas mengaku belum menikah dan mengatakan dirinya tidak pernah masuk Islam, belum mengucap kalimat syahadat, dan masih Kristen. "Pernyataan sebelumnya saya cabut," katanya.
Secara pribadi, Jonas ingin meminta maaf dengan tulus kepada instansi terkait: MUI Depok, KUA, dan Masjid An-Nur. "Saya mohon pintu maaf dibukakan untuk saya dan Andah," katanya.
Sebelumnya, MUI Beji, Depok, mengecam Jonas karena pengakuannya kepada media bahwa dirinya tak pernah masuk Islam. Padahal MUI Beji sendiri yang telah mengislamkan Jonas. "Pernyataan bernada kesombongan, kemunafikan, dan kebohongan," kata Ketua MUI Beji, Depok, Mahari Madarif dalam pernyataan resminya.
Atas kebohongan Jonas itu, Ketua FPI Depok, Habib Idrus Al Gadri, melaporkan Jonas kepada Polres Bogor pada Jumat, 14 November 2013. Polres Bogor saat ini sedang memproses laporan itu dengan memanggil FPI untuk memberikan keterangan tambahan besok, Sabtu, 16 November 2013.
ILHAM TIRTA
Berita Lain:
Konser Tommy Page Berikan Kenangan Istimewa
Jonas Bicara Soal Mualaf, FPI Depok Keberatan
Gara-gara Film, Lukman Noah Kurangi Rokok