TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara film Noah: Awal Semula, Putrama Tuta, punya alasan kenapa akhir film bikinannya "menggantung". Menurut Tuta, ia sengaja membuat penutup yang memantik penasaran penonton untuk menggambarkan bahwa karier band asal Bandung tersebut belum rampung.
"Ending-nya tidak saya jabarkan seperti apa yang diinginkan penonton, karena perjalanan mereka (Noah) belum selesai dan akan berlanjut," kata dia di Musica Studio, Kamis, 14 November 2013, malam.
Tuta mengungkapkan, yang ia tonjolkan dalam film itu adalah plot dan alur cerita. Film itu berkisah tentang perjalanan band yang beranggotakan Ariel, Uki, Reza, Lukman, dan David, sejak masih bernama Peterpan hingga "berganti baju" menjadi Noah dan merilis album Seperti Seharusnya tahun ini.
Menurut Tuta, sedari awal ia sengaja bertutur ihwal karier musik Noah, bukan kisah personal para anggotanya, agar tetap setia pada plot. Itulah sebabnya, gambaran kehidupan personel Noah saat menganggur ketika Ariel dibui akibat kasus video syur tak ditampilkan dalam film berdurasi 72 menit itu.
"Saat mereka nganggur enggak saya ambil karena cerita itu sudah ada di rilis-rilis media dan terjadi sebelum film ini dibuat,” kata Putrama. “Saya juga tidak menyoroti keluarga mereka, bukan karena tidak penting, tapi karena film ini berkisah soal musik, bukan keluarga.”
Tuta menambahkan, setelah bekerja sama dengan Noah dalam Awal Semula, ia jadi lebih mengenal pribadi Ariel dkk. Menurutnya, para personel Noah bukanlah sosok yang gila hura-hura, mereka justru disiplin dalam bekerja.
"Mereka disiplinnya gila-gilaan sejak bangun tidur. Percaya enggak percaya, mereka 'enggak gila', tapi mengisi hari-harinya dengan kerja, kerja, dan kerja," kata Tuta, yang demi pembuatan film ini mesti mengikuti personel Noah saat latihan di studio, tur luar kota, bahkan saat beristirahat.
Ariel, vokalis Noah, menyebut film ini membuatnya bisa berintrospeksi. Ia berseloroh, setelah menonton film Noah, ia baru menyadari gaya bicaranya terkadang emosional. "Pas lihat rekamannya, saya baru sadar kalau pas ngobrol kayak orang marah. Saya sendiri sebelumnya enggak merasa seemosional itu, hahaha.." ujarnya.
ISMA SAVITRI