TEMPO.CO, Surabaya - Vera Eliefianti, pekerja seks komersial gang Dolly yang diduga tewas dibunuh, disebut-sebut memiliki anak berusia 10 tahun. Salah satu germo di Wisma 27, Wawan, membantah jika Vera baru berusia 14 tahun. "(Surat keterangan domisili) Itu salah. Dia punya anak usia 10 tahun. Kalau masih 14 tahun, dia melahirkan umur berapa," kata Wawan ketika ditemui Tempo, Senin, 18 November 2013.
Namun Wawan tidak mengetahui persis keberadaan anak Vera. Selain itu, Vera juga hanya bekerja di Wisma 27 selama tiga hari, yaitu pada 4-6 November 2013. Setelahnya, Vera tak pernah lagi muncul.
Menurut Wawan, di Wisma 27, Vera dikenal dengan nama Yeni. Ini sesuai dengan nama yang tertulis di kartu tanda penduduk miliknya. Di situ tercantum nama Yeni Eliefianti kelahiran 1989 di Lawang, Malang. "KTP-nya ada. Enggak mungkin kalau enggak ada KTP, kami kan perlu surat-surat identitasnya," ujarnya.
Wawan menambahkan, dirinya sudah menyerahkan foto kopi KTP Vera kepada polisi. Vera, dia melanjutkan, sering berpindah-pindah kos dan tempat kerja. Wawan pun mengaku tidak tahu pasti kehidupan dan perilaku Vera.
Hal yang sama juga disampaikan Bagyo, tetangga kos tempat Vera menetap bersama pacarnya, Agus alias Ambon, 25 tahun, di Jalan Kupang Gunung Timur, Gang 7 Nomor 25, Surabaya. Bagyo mengatakan Vera dan Ambon belum lama tinggal di kos milik Tumini itu. Keduanya juga tak pernah terdengar ribut.
Karena baru seminggu tinggal di kos tersebut, Vera dan Ambon jarang bergaul dengan tetangga setempat. "Mereka orang baru, jadi, ya, jarang bergaul," kata Bagyo.
Dia hanya sesekali melihat Ambon, yang dikenalnya bertampang khas orang Jawa Timur tapi berkulit hitam. Namun, secara pribadi, Bagyo tak mengenalnya.
Vera ditemukan tewas di kamar kosnya. Ia diduga menjadi korban pembunuhan karena ditemukan di dalam kamar yang terkunci dari luar. Kondisi jenazah Vera juga sudah membusuk dengan sejumlah bekas luka dan mulut disumpal kain.
AGITA SUKMA