TEMPO.CO, Kupang - Vera Eliefianti, pekerja seks Gang Dolly yang tewas di kamar kosnya, sempat menelepon sang ibu, Marini, yang berkediaman di Ende, Nusa Tenggara Timur pekan lalu. Komunikasi via telepon itu kemungkinan terjadi sehari sebelum Vera terbunuh.
Menurut Camat Nanganda, Ende, NTT, Nadus Idu, saat menelepon ibunya, Vera mengaku ingin pulang ke kampung halamannya di Desa Beramari, Kecamatan Nangapanda. "Sepekan lalu, Vera telepon mamanya, katanya akan pulang secepatnya ke kampung," kata Nadus Idu yang dihubungi Tempo, Senin, 18 November 2013.
Berdasarkan keterangan ibunya, menurut Nadus, Vera tidak banyak berbicara ketika menghubungi orang tuanya. Dia hanya berjanji akan pulang ke kampungnya. "Dia telepon ibunya minggu lalu," katanya.
Sang ibu kaget mendapat kabar tentang kematian putrinya dari Camat Nangapanda. Nadus Idu sebelumnya mencari tahu keberadaan keluarga Vera setelah dihubungi wartawan Tempo. "Setelah saya sampaikan bahwa Vera telah meninggal, orang tuanya kaget karena baru mengetahuinya," kata Nadus.
Marini, lanjut Nadus, menanyakan jenazah anaknya yang kini masih diotopsi dokter yang ditunjuk kepolisian untuk mengetahui penyebab kematian korban. "Ibunya tanya, mayatnya sekarang di mana?" kata Nadus.
Di Dolly, Vera Eliefianti akrab dipanggil dengan nama Eli. Sudah sepekan ini ia tinggal bersama pacarnya di kamar kos di Jalan Dukuh Kupang Timur Gang 7 Nomor 25, Surabaya. Ia tewas dalam kondisi telanjang dan membusuk di kamar kosnya dengan mulut tersumbat. Sejumlah luka ditemukan pada tubuhnya.
YOHANES SEO