TEMPO.CO, Jakarta - Samsung Electronics mengumumkan, jam pintar Galaxy Gear telah terjual lebih dari 800 ribu unit di seluruh dunia sejak diluncurkan awal September lalu. Angka tersebut rupanya melebihi target yang diharapkan oleh raksasa teknologi Korea Selatan itu.
Situs Reuters, Selasa, 19 November 2013 menyebutkan Samsung menyatakan hendak mendorong penjualan untuk menyambut masa libur akhir tahun. Dalam memasarkan produk ini, Samsung memadukan kombinasi antara teknologi siap pakai dan produk fashion.
Galaxy Gear harus menghadapi kritik pedas meski diklaim sebagai produk favorit. Pemerhati teknologi David Pogue menyebut Gear sebagai produk gagal yang tidak konsisten. Dia tidak menyarankan masyarakat untuk membelinya.
Strategi Samsung dalam memproduksi jam pintar sebenarnya sudah selangkah lebih maju ketimbang kompetitornya, Apple. Perusahaan yang berbasis di Cupertino, California, ini baru bersiap memasarkan perangkat siap pakai.
Satu unit Galaxy Gear dijual US$ 300 atau Rp 3,1 juta. Teknologi yang dibenamkan pada layarnya yaitu organic light-emiting diode (OLED). Perangkat ini bisa menampilkan foto, melakukan dan menerima panggilan telepon, serta digunakan untuk berkirim pesan.
Sayangnya, meski Gear digadang-gadang sebagai produk siap pakai yang tercanggih, penjualannya tidak diikuti oleh minat pasar. Bahkan toko retail asal Inggris, Phones 4U, menawarkan Galaxy Gear sebagai bonus bagi pembeli tablet Galaxy Note 3.
Meski begitu, Samsung tidak gentar untuk mendorong penjualan jam pintar tersebut. "Galaxy Gear menjadi perangkat siap pakai yang paling banyak terjual, kami akan terus memproduksi serta mengembangkan model terbaru," demikian pernyataan resmi Samsung.
REUTERS | SATWIKA MOVEMENTI