TEMPO.CO, Jakarta - Bersiaplah mengucapkan selamat tinggal kepada Winamp. Mulai 20 Desember mendatang, penyedia layanan informasi AOL akan menutup salah satu aplikasi pemutar musik terpopuler tersebut.
Penutupan dimulai dari situs resminya, Winamp.com, kemudian AOL tidak lagi menyediakan update peranti lunak. Aplikasi yang sudah berumur 15 tahun ini disebut-sebut tutup akibat tergusur oleh iTunes yang merupakan besutan Apple.
Meski dianggap kuno, Winamp masih menjadi daya tarik bagi penikmat musik yang sudah berumur. Winamp juga menjadi bagian dari evolusi peranti lunak.
"Winamp adalah penyokong revolusi musik digital, dan iTunes tidak akan ada tanpa gebrakan yang dilakukan Winamp," ujar pendiri MP3.com, Michael Robertson, kepada situs Mashable, Kamis, 21 November 2013.
Jika Anda bagian dari generasi 1990-an yang menikmati musik lewat komputer personal, tentunya tidak akan bisa lepas dari Winamp. Pada akhir 1990, perusahaan pendirinya, Nullsoft, menjual Winamp ke AOL dengan nilai US$ 80 juta atau Rp 928 miliar.
Winamp sempat mengalami perkembangan dengan meluncurkan versi Android pada 2010, disusul untuk perangkat Mac setahun kemudian.
Winamp seakan menjadi aplikasi yang hidup segan mati tak mau karena sudah setahun belakangan ini tidak memperbarui isi blog resminya.
MASHABLE | TECH CRUNCH | SATWIKA MOVEMENTI