TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya sedang mendekati partai lain untuk mendesak pemerintah dan Komisi Pemilihan Umum supaya membereskan persiapan Pemilu 2014. PDI Perjuangan sudah mencapai kesepakatan dengan Partai Nasdem usai rapat tertutup antarpetinggi kedua partai tersebut, siang tadi.
"PDI Perjuangan siap berdialog dengan partai politik lain," kata Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis, 21 November 2013. PDI Perjuangan, kata Hasto, hendak mengajak partai-partai lain mengawal Pemilu 2014 dan menjadikannya pemilu yang paling demokratis. Langkah itu dianggap perlu agar transisi kepemimpinan nasional berjalan damai.
Hasto mengatakan, saat ini kader-kader partai sudah bergerak ke partai lainnya. Ihwal nama-nama pelobi partai lain, Hasto mengaku daftarnya sudah dipegang oleh Tjahjo Kumolo, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan.
Sebelumnya, Tjahjo mengatakan bahwa saat ini mereka sedang menjajaki kerja sama dengan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia. Tjahjo mengaku telah berbicara empat mata dengan Ketua Umum PKPI Sutiyoso. "Tapi, belum ada kesepakatan," kata Tjahjo.
Tjahjo menegaskan, kesepakatan tertulis saat ini baru dijalin dengan Nasdem. Kedua partai sepakat mendesak Presiden untuk menarik Lembaga Sandi Negara dari kerja sama dengan KPU. Mereka juga mendesak KPU segera merampungkan kisruh daftar pemilih tetap.
Selain itu, PDI Perjuangan dan Nasdem meminta Mahkamah Konstitusi membatalkan dalil hukum yang membolehkan pemilih diwakilkan saat mencoblos dan menghapus aturan sistem ikat/noken di daerah terpencil.
Sekjen Nasdem Rio Capella mengancam akan memboikot Pemilu 2014 bila tak ada jaminan pemilihan dapat berlangsung jujur dan adil. Nasdem mengajak partai-partai nonpemerintah agar mendesak KPU membereskan persiapan Pemilu 2014.
KHAIRUL ANAM