TEMPO.CO, Jakarta - Pertandingan dengan diri sendiri. Itulah filosofi lari maraton bagi aktris Sigi Wimala. Tujuannya adalah tiba di garis finis, menyelesaikan yang sudah dimulai betapa pun jauhnya jarak. "Berproses adalah kunci untuk belajar menjadi lebih baik," kata perempuan berusia 30 tahun itu, pekan lalu.
Sigi selalu mengingatkan diri sendiri bahwa hidup tidak boleh melewati proses instan. Ia juga terkadang melihat ke belakang, untuk melihat apakah dia yang paling belakang, atau adakah yang sedang menyusul. Maknanya, dia terkadang mengingat ke belakang dan mengevaluasi kehidupannya sekarang ini. Dengan begitu, Sigi mengaku memiliki mental dan bodi yang kuat.
Ia mendapat pengalaman seru pada lomba San Francisco Nike Womens Marathon bulan lalu. Dikisahkannya, bersama sekitar 30 ribu wanita, ia berlari dengan jarak 40 kilometer, tentunya tanpa henti. Yang unik, kata dia, medalinya itu dibuat khusus untuk wanita, yaitu kalung Tiffany&Co, kalung berwarna perak dan berbentuk segitiga. "Jadi semangat larinya," katanya.
Selama lari, di sepanjang jalan itu pendukungnya justru laki-laki. Baik itu suami maupun pacar dari para pelari. Mereka membawa bunga dan mengangkat foto raksasa pasangan mereka, bahkan ada yang menari untuk mendukung. Tapi di antara pendukung itu tidak ada suaminya, Timo Tjahjanto. Sigi pun mengerti tidak memaksa sang suami mendukungnya saat lomba. Ia juga tidak terlalu suka cowok yang romantis. "I'm easy to please, dipuji rajin latihan saja, bagi saya sudah cukup," ujarnya.
HERU TRIYONO