TEMPO.CO, Jakarta - Pemegang saham mayoritas Inter Milan, Erick Thohir, mengungkapkan dirinya tidak pernah bermimpi untuk menjadi presiden Nerazzurri saat membeli klub tersebut. "Ketika saya menghubungi (Massimo) Moratti, awalnya saya hanya ingin menjadi rekan bisnis dan tidak pernah bermimpi menjadi presiden," kata Thohir.
Awalnya menjadi presiden, kata Thohir, dianggap hanya sebagai bonus tambahan. "Tapi Moratti berpikir saya untuk mengemban tugas itu dan saya antusias dengan tanggung jawab itu. Reaksi dari fans pun sangat positif dengan saya menjadi presiden," ungkap Thohir.
Walaupun menjadi orang asing pertama yang menjadi presiden klub di Inter, Thohir berharap bisa membawa Inter menjadi klub yang lebih baik. Thohir yakin bisa mengikuti jejak sukses Moratti di Inter. "Kami harus bekerja keras untuk memastikan kami mampu meningkatkan setiap aspek klub," kata Thohir.
"Dalam 18 tahun, Moratti telah mencapai sesuatu yang luar biasa. Saya datang untuk memberikan Inter dimensi yang berbeda dalam hal bisnis. Mudah-mudahan kami bisa membantu kembali di antara klub-klub top Eropa," Thohir menambahkan.
Saat ini Inter sedang dalam masa transisi. Sejak musim lalu Nerazzurri banyak melepas pemain veteran mereka dan memboyong wajah-wajah baru yang lebih muda. Dan Thohir pun akan tetap mendukung proses transisi di Inter. "Saya akan bekerja untuk memastikan Inter tetap konsisten dalam proyek masa depan, bahkan selama masa transisi ini," ujarnya.
FOOTBALL ITALIA | JOKO SEDAYU
Baca Juga:
Liga Inggris | Liga Spanyol | Liga Italia | Liga Champions | Piala Dunia 2014 | Transfer Pemain
Berita Terpopuler:
Otot Paha Messi Sobek 6 Sentimeter
Pulih, Fletcher Diyakini Jadi Pemain Besar di MU
Messi Akan Tinggalkan Barcelona Musim Depan?
Cedera, Diego Michiels Akan Absen Dua Pekan
Wenger: Arsenal Pelajari Kekalahan dari MU