TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, bangga atas terpilihnya taman Bungkul Surabaya sebagai penerima penghargaan internasional pada 26 November 2013. Menurut Risma, sapaan Tri Rismaharini, Taman Bungkul merupakan lambang keindahan dan kesetaraan.
"Tidak ada perbedaan antara si kaya dan miskin ataupun balita dan lansia. Miniatur mimpi saya ada di Taman Bungkul," kata Risma, Sabtu, 23 November 2013.
Pada saat presentasi mengenai Taman Bungkul di hadapan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Risma mengatakan, dia lebih menonjolkan sisi sosial dan budayanya. Menurut Wali Kota berusia 52 tahun ini, mungkin banyak taman yang lebih indah dari Taman Bungkul. Namun, yang menjadi nilai tambah dari Bungkul adalah terdapatnya perpustakaan, pengolahan air yang tepat, serta pengelolaan sampah dengan baik. Lebih menarik lagi, terdapat makam Ki Supo atau lebih dikenal dengan Sunan Bungkul yang sering dijadikan wisata oleh masyarakat.
Tak hanya masyarakat dari Surabaya saja, tetapi masyarakat luar Surabaya pun juga mengunjungi Taman Bungkul. Hal tersebut dapat dijadikan media belajar untuk seluruh masyarakat. "Mungkin ini yang menjadikan kita menang," ujar Risma.
Selain itu, terdapat pula taman bermain anak, arena skateboard, fasilitas jogging track, dan akses internet nirkabel. Dari segi sosial, taman Bungkul merupakan tempat yang sangat kondusif untuk bersosialisasi antar warga. "Selama enam tahun taman Bungkul berdiri, sekali pun saya tidak pernah mendengar ada anak yang berantem di sana," katanya.
Baca Juga:
DEWI SUCI RAHAYU
Berita terkait:
Surabaya Juga Mau Bangun Monorel
Koperasi Sopir Angkot, Solusi Macet di Surabaya
Risma Ingin Jadikan Surabaya sebagai Kota Agrowisata
Risma Bangga Panen Raya Semangka Inul