TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) belum menghitung kerusakan serta kerugian terhadap letusan Gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara. Ini disebabkan status gunung itu belum turun juga dari awas. "Percuma dihitung sekarang karena statusnya masih awas dan erupsi," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, kepada Tempo, Senin, 25 November 2013.
Ia mengatakan, penghitungan kerugian terhadap letusan gunung akan dimulai jika status gunung mulai menurun. Setelah status gunung turun dari awas ke waspada, kata dia, barulah BNPB mulai menghitung kerugian. Sektor yang dihitung di antaranya perumahan, infrastruktur, ekonomi produktif seperti pertanian, sosial budaya, kemudian lintas sektor, seperti tata pemerintahan dan lingkungan.
Sutopo mengatakan, hingga kini pihak BNPB masih berfokus memenuhi kebutuhan para pengungsi. Jumlah pengungsi saat ini sekitar 11.800 orang yang tersebar di 23 pos penampungan. Jumlah ini akan terus bertambah karena masyarakat yang terkena dampak letusan mencapai 21 desa dan dua dusun. "Untuk jumlah seluruh warga, kami belum menghitungnya. Nanti akan bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik," katanya.
Menurut dia, BNPB telah merekomendasikan warga untuk segera mengungsi. Namun sejumlah warga tetap bertahan di rumahnya. "Kami enggak memaksa. Jika siang hari, mereka akan mengurus ternaknya di rumah. Kemudian malam harinya bisa mengungsi," ujarnya.
SUTJI DECILYA
Berita terpopuler:
Gratis! Naik Angkot Kurang dari Satu Jam
Ini Tingkah Jokowi Diteriakin, 'Nyapres Pak!'
SBY Pernah Diperingatkan Waspadai Yusril
Farhat: Menabrak, Dosa AQJ Tak Akan Habis