TEMPO.CO, Jakarta - PT XL Axiata Tbk (XL) mulai memfokuskan diri ke bisnis layanan berbasis korporasi. Hal ini ditandai dengan peluncuran platform e-M2M untuk pelanggan korporasi Senin, 25 November 2013.
XL mengklaim menjadi operator pertama yang meluncurkan platform layanan koneksi antarmesin atau machine to machine (M2M) di Indonesia. Dian Siswarini, Direktur Digital Services XL, mengatakan bahwa uji coba layanan solusi e-M2M ini sudah dilakukan bersama Ericsson sejak satu tahun yang lalu, namun baru diresmikan karena beberapa kendala.
"Implementasi platform ini tidak mudah, memerlukan waktu lama. Meskipun mundur, kami tetap jadi operator pertama yang memberi pelanggan korporasi kemudahan dan kenyamanan menggunakan layanan M2M melalui platform ini," kata Dian saat peluncuran resmi layanan e-M2M XL di Kuningan City, Jakarta.
Layanan e-M2M XL ini berbasis EDCP, yang telah banyak digunakan oleh operator-operator telekomunikasi di dunia. Kelebihan e-M2M antara lain, pelanggan dapat melakukan beberapa manajemen layanan sendiri, seperti aktivasi kartu dan memonitor troubleshooting sehingga lebih menghemat waktu.
"Dengan platform e-M2M ini nantinya pelanggan korporasi kami akan punya layanan self-care agar lebih mudah dan nyaman," ujarnya.
Arkav Juliandri, GM Cloud & M2M Technology Digital Services, mengatakan bahwa teknologi M2M masih terbilang baru di Indonesia sehingga masih banyak yang harus dikembangkan. Menurutnya, layanan M2M terdahulu rata-rata masih tidak transparan dan dilakukan secara manual.
"Kami ingin jadi pelopor di Indonesia untuk teknologi M2M ini. Semua ini tidak lepas dari upaya-upaya yang kami lakukan dan menyadari bisnis M2M adalah bisnis masa depan," kata Arkav.
Untuk memenuhi kebutuhan korporat akan sistem pelayanan yang cepat dalam mengontrol dan mengatur layanan M2M yang ada, XL membangun e-M2M dengan fitur-fitur beragam. Fitur-fitur yang disediakan antara lain, fitur untuk memonitor aktivitas perangkat M2M yang dimiliki, fitur untuk melakukan investigasi jika terjadi gangguan, dan fitur untuk perubahan paket data pada kartu SIM yang terdaftar.
Rekan XL dalam layanan M2M ini, Ericsson, memprediksi pada 2020 mendatang akan ada 50 miliar perangkat yang saling terkoneksi, dan mayoritas adalah layanan M2M. Sam Saba, Presiden Direktur Ericsson Indonesia, mengatakan bahwa platform e-M2M memberikan keuntungan tambahan bagi pelanggan korporat yang ingin mengoperasikan perangkat M2M di luar Indonesia.
"Teknologi EDCP memungkinkan hal ini. Kami juga mendukung strategi XL dalam meluaskan pasar M2M karena sejalan dengan visi Ericsson dalam membangun ekosistem bisnis M2M di dunia," ujar Saba.
Pada saat ini XL memiliki enam layanan M2M, yakni XL Dekat, Electronic Data Capture (EDC), Enterprise Mobile Solution (EMS), Vehicle Tracking System (XLocate) XL Mobile Xurveillance, dan Automatic Meter Reading (AMR).
Simak berita tekno lainnya di sini.
ROSALINA
Berita lain
Inilah Cara NSA Sadap 50.000 Jaringan Komputer
MataMassa, Aplikasi Pemantau Pemilu
Empat Cara Agar Baterai Ponsel Tahan Lama
Game Horor Bandung Dirilis Akhir 2013
Pilih PS 4 atau Xbox One?