TEMPO.CO, Jakarta - Bank CIMB Niaga menargetkan bisa memperoleh satu juta pengguna Rekening Ponsel pada 2014. Rekening Ponsel merupakan salah satu bentuk realisasi dari program Branchless Banking dari Bank Indonesia.
Layanan ini memungkinkan seseorang melakukan transaksi perbankan hanya bermodalkan nomor ponsel. Budiman Poedjirahardjo, Head of Branch and Branchless Banking CIMB Niaga, mengatakan sejumlah transaksi perbankan bisa dilakukan dengan layanan ini. “Dari transfer, tarik tunai, sampai isi pulsa,” katanya kepada Tempo akhir pekan lalu.
Dengan layanan berbasis telepon seluler, diharapkan semakin banyak masyarakat yang bisa mengakses dan menggunakan fasilitas perbankan. Saat ini lebih dari 50 persen masyarakat Indonesia belum menabung di lembaga finansial ataupun nonfinansial. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan informasi, jarak, dan waktu tempuh. Namun, pada saat yang sama, penetrasi ponsel sudah mencapai 100 persen di Indonesia.
Selain CIMB Niaga, terdapat empat bank lain yang mengembangkan layanan perbankan berbasis ponsel, yakni Bank Mandiri, Bank BRI, Bank Tabungan Pensiunan Nasional BTPN, dan Bank Sinar Harapan Bali. Serta dua operator telekomunikasi, Indosat dan XL Axiata.
Bank BRI melalui layanan T-Bank menargetkan bisa memperoleh 2 juta rekening baru. Sekretaris Korporat BRI Muhammad Ali mengatakan, sejak diuji coba Juni lalu, layanan ini sudah menggaet 7 ribu nasabah. Namun layanan ini baru diterapkan di Kebumen, Jawa Tengah, dan Banyuwangi, Jawa Timur.
Bank Mandiri juga mengenalkan Mandiri e-cash pada Oktober lalu. Layanan ini pun memberikan cara yang mudah, hanya dengan mengetik *141*6# di ponsel. Sama seperti Rekening Ponsel, pada Mandiri e-cash saldo maksimal hanya bisa diisi Rp 5 juta.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengatakan, industri telekomunikasi yang penetrasinya sudah mencapai 270 juta pengguna memang sangat strategis untuk memperluas layanan perbankan.
IQBAL MUHTAROM