TEMPO.CO, Jakarta - Seluruh dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) protes terhadap hukuman pidana terhadap dr Dewa Ayu Sasiary Prawani, Sp.OG. Tak terkecuali para dokter di RS Umum Daerah Koja, Jakarta Utara. Mereka berangkat menuju Bundaran HI untuk ikut aksi solidaritas bersama.
Dari pengamatan Tempo, sejumlah pasien mengeluhkan unjuk rasa dokter tadi. Banyak pasien yang terpaksa pulang kembali karena sejumlah poli tutup. "Saya tak jadi berobat, nanti balik lagi hari Senin," kata Azizah, 80 tahun, warga Tanjung Priok, saat ditemui di RSUD Koja, Rabu, 27 November 2013.
Rencananya, Azizah yang datang diantar anaknya, Wati, 59 tahun, akan berobat ke poli syaraf. "Dokternya pada demo," kata Wati. Menurut Wati, ada dokter pengganti untuk poli syaraf ini. "Tapi nunggunya lama," kata dia. Oleh karena itu, dia memilih untuk kembali Senin depan. "Seharusnya tidak perlu semua dokter demo."
Selain Azizah dan Wati, Yuni, 37 tahun, mengeluhkan persoalan serupa. Dia terpaksa pulang saat membawa anak ketiganya berobat. "Ya, terpaksa pulang lagi," ujar dia. Yuni berniat untuk berobat ke poli anak karena anaknya demam. Tapi ternyata poli tersebut tutup. "Harusnya tetap ada pelayanan," ujar dia.
Antrean yang biasanya terlihat di loket pendaftaran rawat jalan pun tak terlalu panjang. Kursi-kursi tempat menunggu yang ada di depan poli tampak tak terlalu padat. Yang terlihat agak padat adalah tempat menunggu di poli syaraf. Poli tersebut tetap beroperasi dengan dokter pengganti. Selain syaraf, poli jantung pun masih beroperasi.
Di bagian depan pintu masuk rumah sakit, tertulis spanduk bertuliskan "Aksi Solidaritas dan Tafakur Nasional Gerakan Satu Hari tanpa Dokter". Ada juga spanduk bertuliskan "Stop Kriminalisasi Dokter". Sekitar pukul 10.30 WIB, sejumlah dokter yang akan ikut aksi berkumpul untuk berangkat bersama ke Bundaran HI. Mereka menggunakan pita hitam di tangannya.
NINIS CHAIRUNNISA
Topik terhangat:
Penyadapan Australia | Dokter Mogok | Penerobos Busway | Jokowi Nyapres
Berita terpopuler lainnya:
Ditantang Ruhut, Jokowi: Kalau Cebur Kali, Ayo
Inilah Alasan Hakim MA Menghukum dr Ayu
Ditolak Nur Mahmudi, Ini Kata Jokowi
Malpraktek atau Tidak dr Ayu? Lihat Empat Poin Ini
Popularitas Jokowi Melejit, LSI: Masyarakat Aneh