Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mesin Pencari Google Dimanfaatkan Mata-mata?  

Editor

Rosalina ocha

image-gnews
Di dalam ruang jaringan kampus Google, jaringan serat optik yang menghubungkan situs-situs Google dapat bekerja pada kecepatan lebih dari 200 ribu kali lebih cepat dari pada koneksi Internet rumahan. Google.com
Di dalam ruang jaringan kampus Google, jaringan serat optik yang menghubungkan situs-situs Google dapat bekerja pada kecepatan lebih dari 200 ribu kali lebih cepat dari pada koneksi Internet rumahan. Google.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beragam spekulasi muncul mengenai apa saja peralatan yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan spionase National Security Agency (NSA) terhadap targetnya. Harian The New York Times menyebutkan, satu penunjang utama badan mata-mata itu adalah fiber-optic cable atau kabel serat optik. 

Perekaman informasi melalui kabel serat optik merupakan cara modern dalam spionase. Lewat teknologi ini, informasi dapat dikumpulkan melalui traffic dari jarak jauh dengan menggunakan telepon ke satelit.

NSA dipercaya mengirimkan hasil informasi ke pusat data melalui kabel optik. Alat yang tidak dimiliki langsung oleh operator telekomunikasi tersebut dianggap mudah dimanfaatkan untuk mencapai target. Tudingan mengarah terhadap penyedia jaringan kabel serat optik terbesar, Level 3.

Perusahaan yang berbasis di Denver ini diduga membantu pemerintah dalam melakukan taktik penyusupan. “Level 3 diduga kuat terlibat,” ujar sumber The New York Times, yang disampaikan melalui situsnya, Rabu, 27 November 2013.

Level 3 selama ini dikenal menyediakan jaringan bagi raksasa situs pencarian, Google dan Yahoo!. Kedua situs tersebut tidak luput dari mata-mata NSA. Oktober lalu, NSA diduga mencuri data Google dan Yahoo!, dengan cara menyadap di antara pergerakan arus traffic menuju pusat data.

Pihal Level 3 menolak menyampaikan keterangan perihal tudingan itu. Mereka tidak membantah, namun juga tidak mengakui adanya konspirasi dengan pemerintah Amerika Serikat. “Ini adalah kebijakan kami. Pada prakteknya, kami hanya mematuhi undang-undang sesuai tempat kami beroperasi. Akses data pelanggan yang kami berikan bagi pemerintah sudah berdasarkan hukum yang berlaku,” ujar mereka. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejauh ini penyedia kabel serat optik yang diduga membantu NSA baru mengarah ke Level 3. Belum ada informasi keterlibatan penyedia jaringan besar lainnya, seperti Verizon Communications, BT Group, dan Vodafone Group.

THE NEW YORK TIMES | CNET | SATWIKA MOVEMENTI


Terpopuler

Ditantang Ruhut, Jokowi: Kalau Cebur Kali, Ayo
Inilah Alasan Hakim MA Menghukum dr Ayu 
Ditolak Nur Mahmudi, Ini Kata Jokowi 
Malpraktek atau Tidak dr Ayu? Lihat Empat Poin Ini

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pembaruan Keamanan Twitter Cegah Konten Kasar  

2 Maret 2017

Logo Twitter. sphotum.com
Pembaruan Keamanan Twitter Cegah Konten Kasar  

Twitter menyediakan lebih banyak metode untuk mengendalikan
pengalaman para penggunanya.


Empat Langkah Hindarkan Ponsel dari Ancaman Spyware

30 Januari 2017

techgenie.com
Empat Langkah Hindarkan Ponsel dari Ancaman Spyware

Spyware bisa menyusup ke aplikasi, lalu menyembunyikan diri.


3 Kesalahan Utama dalam Membuat Password Akun Internet

18 Januari 2017

Password
3 Kesalahan Utama dalam Membuat Password Akun Internet

Kata sandi atau password yang sederhana sering jadi penyebab
kerentanan keamanan internet


Peneliti Jepang Salin Sidik Jari dari Foto, Ini Bahayanya

18 Januari 2017

Jepang Uji Pembayaran dengan Sidik Jari Bagi Turis. engadget.com
Peneliti Jepang Salin Sidik Jari dari Foto, Ini Bahayanya

Data sidik jari bisa disalin dari sebuah foto digital seseorang yang berpose dua jari "V" atau tanda damai.


Pernah Bantu FBI Bobol iPhone, Perusahaan Israel Ini Diretas

16 Januari 2017

Anonymous.
Pernah Bantu FBI Bobol iPhone, Perusahaan Israel Ini Diretas

Perusahaan Israel, yang pernah mambantu FBI meretas data iPhone, kini terkena peretasan.


Norton by Symantec: Ransomware Kian Berbahaya

21 Juli 2016

Logo Norton by Symantec
Norton by Symantec: Ransomware Kian Berbahaya

Angka infeksi ransomware meningkat setiap tahun. Pada 2015,

angka itu mencapai rekornya.


Laman Antivirus Ini Tawarkan Layanan hingga Paska Penjualan

12 April 2016

Laman Antivirus Ini Tawarkan Layanan hingga Paska Penjualan

"Produk reseller kami dukung mulai dari instalasi awal, perawatan, hingga perbaikan,"


Ini Virus-virus Trojan yang Menyerang Ponsel Android

4 Maret 2016

techblogz.com
Ini Virus-virus Trojan yang Menyerang Ponsel Android

Virus tersebut banyak menginfeksi perangkat berbasis Android versi 4.4.4 dan sebelumnya.


Honeywell Tawarkan Alat Kendali Anjing Latih ke Polda Metro

22 Februari 2016

Teknologi bernama K9 Command Control and Survillance Assistance (K9C2SA) mampu memberikan perintah kepada anjing latih atau K9 dari jarak jauh. Alat ini memiliki sensor getar yang berada di sisi kanan, kiri, depan, dan belakang leher anjing yang memungkinkan kontrol arah gerak ke daerah berbahaya. Selain itu di atas punggung terdapat kamera normal dan inframerah yang memungkinkan merekam tempat yang dilalui anjing tersebut dalam kondisi terang atau gelap. TEMPO/FRANSISCO ROSARIANS
Honeywell Tawarkan Alat Kendali Anjing Latih ke Polda Metro

Kemampuan K9 bermanfaat sebagai deteksi dini jika lokasi tersebut mengandung gas atau racun.


Duh, Situs Setkab.go.id Diretas, Ada Tengkorak & Musik Disko

24 Desember 2015

Laman Setkab.go.id terkena serangan retas. Setkab.go.id
Duh, Situs Setkab.go.id Diretas, Ada Tengkorak & Musik Disko

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengaku sudah mengetahui ihwal peretasan tersebut.