TEMPO.CO, Tengboche – Rasa bahagia masih menyelimuti hati Fedi Fianto, seorang anggota tim Gapai Tinggi Indonesia. Pasalnya, pada hari Jumat, 22 November 2013, ia berhasil mencapai puncak Gunung Ama Dablam, Nepal. Bendera Merah Putih berhasil berkibar di atas ketinggian 6.812 di atas permukaan laut, tepat pukul 12.15 waktu setempat.
“Saya sempat ragu untuk melanjutkannya saat melanjutkan dari Camp 3. Angin dingin menerpa tubuh saya,” kata Fedi dalam siaran persnya yang diterima Tempo, hari ini. Namun, dengan tekad yang kuat, ia akhirnya mampu menerpa dinginnya suhu yang mencapai minus 35 derajat Celsius.
Fedi melakukan pendakian ini bersama empat rekannya yang juga tergabung dalam Gapai Tinggi Indonesia, yakni Taufan Hidayat, Arief Hidayat, Nikk, dan Cak Lukik. Untuk menaklukkan gunung yang memiliki tingkat kesulitan Grade E5 ini, tim Gapai Tinggi Indonesia telah melakukan pelatihan keras selama dua tahun.
Ama Dablam pertama kali didaki pada tahun 1961 oleh Mike Gill (New Zealand), Barry Bishop (Amerika Serikat), Mike Ward (Inggris), dan Romanes Wally (Selandia Baru) melalui rute Southwest Ridge. Pendakian tersebut dipimpin oleh Sir Edmund Hillary, yakni pendaki pertama yang berhasil mencapai puncak Everest bersama Tenzing Norgay pada tahun 1953.
Tingkat kesulitan teknis Grade E5: tingkat ketahanan fisik E dan kesulitan teknis tingkat 5. Untuk mencapai puncak, dibutuhkan waktu pendakian sekitar 31 hari. Bagian tersulit Ama Dablam dimulai dari Camp 1 hingga Camp 3: Yellow Tower, Grey Tower, dan Mushroom Ridge. Daerah ini berjurang terjal.
Saat mencapai bagian akhir menuju puncak, pendaki akan disambut oleh dinding es dengan tingkat kemiringan 40 derajat, sehingga harus menggunakan fix rope. Butuh kemampuan teknis rock climbing dan ice climbing yang andal di sini. Selain itu, tipe gunung ini sangat rentan terhadap cuaca buruk sehingga pendaki bisa mendapat terpaan angin kencang secara tiba-tiba.
Fedi telah menjadi pendaki Indonesia kedua yang berhasil menaklukkan Ama Dablam. Pada tahun 2012, seorang pendaki dari tim Himpala Unas, Alvin Egie, telah lebih dulu mencapai gunung ini. Fedi saat ini masih berada di Tengboche dalam perjalanan kembali ke Kathmandu. Pria yang berprofesi sebagai praktisi media digital ini dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada 6 Desember mendatang.
ANINGTIAS JATMIKA
Berita Terpopuler Lainnya
Ruhut Tantang Jokowi Berdebat
Ditantang Ruhut, Jokowi: Kalau Cebur Kali, Ayo
Bos PT Wika Dimakamkan di Pekuburan Rp 2,6 M
Ditolak Nur Mahmudi, Ini Kata Jokowi
Inilah Alasan Hakim MA Menghukum dr Ayu