TEMPO.CO, Dhaka – Seorang remaja tewas dan 17 orang lagi menderita luka bakar setelah bus yang mereka tumpangi dilempari bom bensin di Kota Dhaka, Bangladesh. Insiden yang terjadi pada Kamis, 28 November 2013, ini diduga dilakukan oleh seorang pendukung oposisi pemerintah Bangladesh.
“Saya membawa empat penumpang dengan becak saya. Pakaian, kulit, dan kepala mereka terbakar,” kata Fara Ali, seorang sopir becak, kepada AFP. “Ini kejadian yang mengerikan."
Seorang polisi menuturkan, sejumlah penumpang berusaha melompat keluar melalui jendela bus. Tubuh mereka akhirnya terbakar karena api juga berkobar di jendela. Bus kemudian berbelok dan berhenti setelah menabrak tiang listrik.
Asisten komisaris polisi Shibly Noman mengatakan belum menangkap siapa pun sehubungan dengan serangan ini. Namun, diduga kuat pendukung oposisi merupakan dalangnya.
Sementara itu, Samanto Lal Sen, kepala unit luka bakar di Rumah Sakit Dhaka Medical College, menuturkan sebanyak 17 orang penumpang dan seorang sopir masih menjalani perawatan. Mereka memiliki derajat luka bakar yang berbeda. “Setidaknya sembilan penumpang memiliki luka bakar sebanyak 40 persen,” ujarnya.
Menurut penuturan Lal Sen, seorang remaja berusia 19 tahun akhirnya meninggal karena kondisi luka bakarnya begitu parah.
ANINGTIAS JATMIKA | AFP
Berita Terpopuler
Vita KDI Ngitung Uang Sekoper, Istri Bupati Syok
Hotman Paris Panaskan Konflik Dhani-Farhat
Lawan Farhat, El Datangi Pertina Tanpa Izin Maia
Britney Spears Cinta Mati pada Pacar Barunya
Pertina DKI Sarankan El dan Farhat Tidak Bertinju