TEMPO.CO, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk menargetkan laba bersih Rp 570 miliar pada tahun 2014. Angka ini meningkat 42,5 persen dari proyeksi laba tahun 2013 sebesar Rp 400 miliar.
"Tahun depan jadi tahun di mana kami melompat. Jadi bukan lagi tumbuh tapi melompat," ujar Direktur Utama Adhi Karya Kiswo Darmawan, dalam Media Gathering di Kantor Pusat Adhi Karya, Sabtu, 30 November 2013.
Baca Juga:
Adapun kenaikan ini kata dia akan ditopang dari pendapatan di tiga bisnis utama, yaitu jasa konstruksi, kontraktor EPC (Engineering Procurement and Construction) dan bisnis property realty. Untuk bisnis jasa konstruksi misalnya, kata dia, tahun depan Adhi sudah bersiap membangun 3 buah proyek monorail.
"Monorel Bandara Soekarno-Hatta tahun depan kontrak. Monorel kontainer pelabuhan Tanjung perak. Serta monorel Jakarta, tapi hingga saat ini Perpres monorel Jakarta belum ada. Realisasi semoga bisa tahun depan," katanya.
Perseroan, kata Kiswo, akan membangun kawasan bisnis kecil atau small CBD yang terletak di Bekasi Timur. Kawasan bisnis ini rencananya terdiri dari hotel Grand Dhika Bekasi, perkantoran, mal serta pusat monorail. Kawasan ini nantinya akan menjadi stasiun induk monorail dari Bekasi Timur ke Cawang. "Grand launching semoga bisa Desember tahun depan,” katanya.
Baca Juga:
Diwawancara terpisah Direktur Keuangan Adhi Karya, Supardi, mengatakan secara keseluruhan pendapatan Adhi Karya terbesar masih disumbang bisnis jasa konstruksi. "Sebanyak 60 persen pendapatan Adhi Karya disumbang bisnis jasa konstruksi, selebihnya 40 persen dari jasa pengembangan lainnya," kata Supardi.
Untuk belanja modal tahun 2014 perseroan menganggarkan belanja modal sekitar Rp 800 miliar, meningkat dibanding capex tahun 2013 sekitar Rp 650 miliar. Capex akan dialokasikan untuk pengembangan bisnis properti dan real estate sebesar Rp 496 miliar, untuk pengerjaan proyek monorel dan EPC sekitar Rp 257 miliar, serta pengembangan bisnis pabrik beton sebesar Rp 102 miliar.
ANANDA PUTRI