Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Demonstrasi Anti-Thaksin Kuasai 'Telkom Thailand'  

image-gnews
Pwngunjukrasa anti pemerintah menggembok pintu masuk Departemen Investigasi Khusus dalam aksi protes di Bangkok, Thailand, Sabtu (30/11). AP/Wason Wanichakorn
Pwngunjukrasa anti pemerintah menggembok pintu masuk Departemen Investigasi Khusus dalam aksi protes di Bangkok, Thailand, Sabtu (30/11). AP/Wason Wanichakorn
Iklan

TEMPO.CO, Bangkok - Ribuan demonstran anti-pemerintah kemarin menggeruduk kantor Telephone Organisation of Thailand (TOT) dan Communications Authority of Thailand (CAT). Dua instansi vital ini, seperti Telkom di Indonesia, bertanggung jawab mengelola layanan telekomunikasi di Thailand. Gerakan Sipil untuk Demokrasi ini melumpuhkan seluruh aktivitas di dua BUMN tersebut. Mereka juga berencana meluaskan aksi pendudukan.

"Senin mendatang, seluruh kantor kementerian dan obyek vital akan dilumpuhkan," kata juru bicara Gerakan Sipil untuk Demokrasi, Akanat Promphan.

Demonstran juga mengancam akan menduduki markas kepolisian nasional, kepolisian metropolitan, sampai kantor Perdana Menteri Yingluck Shinawatra dan kebun binatang. Sebelumnya, kelompok pendukung oposisi ini telah menguasai puluhan kantor kementerian. Kemarin, 5.000 personel polisi berjaga di depan kantor Perdana Menteri.

Aksi ini dipicu rencana pemerintah mengajukan Rancangan Undang-Undang Amnesti. RUU ini dituding sebagai akal bulus pemerintah untuk memulangkan Thaksin Shinawatra ke Thailand. Thaksin telah divonis 2 tahun penjara dalam kasus korupsi saat menjabat perdana menteri. Namun vonis itu tak pernah dijalani. Thaksin, yang juga kakak Yingluck, memilih kabur ke luar negeri.

Suthep Thaugsuban, pemimpin Gerakan Sipil untuk Demokrasi, menyerukan sabotase dilakukan paling lambat hari ini. Hanya dua layanan publik yang diperbolehkan tetap beroperasi, yakni maskapai Thai Airways dan kereta Bangkok Metropolitan Mass Transit. "Kami segera mengumumkan kemenangan," ujarnya di kompleks pemerintahan di Nonthaburi, Jumat lalu.

Mantan Wakil Perdana Menteri ini juga meminta simpatisannya di daerah untuk menguasai kantor balai kota. Cara ini adalah upaya Suthep untuk mengakhiri rezim Thaksin. "Kita perlu sedikit melanggar hukum demi mencapai tujuan," katanya.

Bekas anggota parlemen oposisi, Partai Demokrat, ini telah menyiapkan Dewan Rakyat untuk menggantikan pemerintahan yang lumpuh. Suthep mengukuhkan diri sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Rakyat. Dewan Rakyat ini melibatkan 37 anggota komite. Panel ini terdiri atas akademikus, pengusaha, mantan pemimpin kaus kuning (sebutan bagi kelompok anti-pemerintah), serta pemimpin serikat buruh dan aktivis politik. Kompleks pemerintah akan digunakan sebagai pusat komandonya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wakil Perdana Menteri Pracha Promnok menjamin layanan kementerian akan berjalan normal. "Kami akan mengelolanya melalui kantor cadangan," katanya. Dia menyarankan agar para demonstran tidak melanggar hukum. "Jika mereka memaksa menguasai gedung pemerintahan, kami siap dengan kekuatan militer," ujarnya.

THE NATION | BANGKOK POST | REUTERS | EKO ARI

Berita Terpopuler Lainnya:
Ditanya Soal Gaji, Indra Sjafri Menangis 
LPS Bantah Pernyataan Jusuf Kalla Soal Century 
Kasasi Ditolak, Kuasa Hukum Doyok Akan Ajukan PK 
Putri Sitok Srengenge Kecewa, tapi...

 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Pesepak bola Timnas Indonesia berlatih menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Thailand, di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Thailand, Jumat, 16 November 2018. Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Rajamanggala, Bangkok, Thailand, Sabtu, 17 November 2018. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.


110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

Suasana saat warga menunggu di tepi jalan di sekitar Grand Palace untuk mengikuti upacara kremasi mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, di Bangkok, Thailand, 24 Oktober 2017. AFP PHOTO
110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.


Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Shinawatra. Guardian.co.uk
Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.


Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Mantan PM Thailand, Yingluck Shinawatra, tersenyum saat menerima media asing di rumahnya di Bangkok, Thailand, 12 Februari 2016. Menurut pengamat, Yingluck dan keluarga Shinawatra akan terlibat pada kampanye Pemilu 2017.  REUTERS/Jorge Silva
Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.


Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Kimlun Jinakul (91) meraih gelar sarjana ekologi manusia di Sukhothai Thammathirat Open University dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun. AP Photo
Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat


UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

Raja baru Thailand, Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun berbicara setelah mendapat undangan dari parlemen untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai raja di Bangkok Dusit Palace, Thailand, 1 Desember 2016. Thailand Royal Household Bureau/Handout via REUTERS.
UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.


Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Pusat Kerajaan Thailand/TEMPO/Nico J Tampi
Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.


Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn


FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.


Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Sodahead.com
Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.