TEMPO.CO, Palembang - Bank DKI resmi memiliki kantor cabang ke-216 di Palembang, Sumatera Selatan. Sebelumnya bank milik pemerintah DKI Jakarta ini sudah membuka kantor cabang di Pekanbaru, Riau. Sebelum merambah kota-kota di Sumatera, perseroan telah membuka kantor di Makassar, Sulawesi Selatan.
Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono menjelaskan, Palembang dipilih karena daerah tersebut memiliki kemajuan pesat dalam pembangunan. Pembukaan cabang di daerah secara agresif, kata dia, setidaknya dapat mendongkrak kinerja perseroan. "Kami telah memiliki 216 jaringan kantor cabang, terdiri dari 26 cabang konvensional dua cabang syariah," kata Eko Budiwiyono di Palembang, Senin, 2 Desember 2013.
Dengan kehadiran cabang di Palembang, menurut Eko, saat ini secara umum perseroan telah memiliki 43 cabang pembantu konvensional, 8 cabang pembantu syariah, 99 kantor kas konvensional, 7 kas syariah, dan 31 payment point.
Hingga Oktober, tren Bank DKI menunjukkan kinerja positif dengan mencetak laba sebelum pajak sebesar Rp 672,24 miliar atau mengalami pertumbuhan kredit 113,24 persen.
Hal itu, lanjutnya, didorong dengan pertumbuhan kredit sebesar 39,14 persen (year on year) dari Rp 13,63 triliun pada periode Oktober 2012 menjadi Rp18,96 triliun pada periode Oktober 2013. Sementara itu, dia menambahkan, perolehan dana pihak ketiga (DPK) per Oktober 2013 tercatat sebesar Rp 24,22 triliun, naik sekitar 5,5 persen (year on year). Sementara total aset perseroan Bank DKI per Oktober 2013 berada di posisi Rp 29,96 triliun.
Dengan catatan tersebut, Bank Pembangunan Daerah (BPD) DKI optimistis mampu meraih pasar dalam semua sektor pembiayaan di Palembang menyusul pertumbuhan ekonomi di daerah ini yang kian pesat. "Kami sudah rencanakan beberapa tahun terakhir untuk masuk ke Palembang setelah ekspansi ke Pekanbaru," kata Eko.
PARLIZA HENDRAWAN (PALEMBANG)