TEMPO.CO, Jakarta - Dihimpit masalah keterbatasan dana dan kurang maksimalnya persiapan, para petinju amatir Indonesia tetap yakin dapat mempertahankan dua medali emas pada SEA Games ke-27 di, Naypyidaw, Myanmar, 11-22 Desember mendatang. Pada SEA Games ke-26 di Palembang, Indonesia merebut dua medali emas melalui Julio Bria di kelas terbang dan Alex Tatontos di kelas menengah ringan.
Sebagai persiapan menghadapi SEA Games nanti, para petinju Indonesia telah digembleng di Kuba, kiblat tinju amatir dunia. Latihan dilakukan mulai 16 September hingga 27 November. Terdapat tujuh petinju putra dan lima putri yang disiapkan berlaga di Myanmar nanti.
Menurut Sekjen Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina), Martinez Dos Santos, semula para petinju dijadwalkan berlatih di Kuba dan setelah itu langsung menuju Myanmar pada 9 Desember. Namun, rencana ini batal karena keterbatasan dana sehingga para petinju diminta pulang ke Indonesia lebih awal.
“Satlak Prima (Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas) hanya bisa membiayai (akomodasi dan konsumsi) selama 24 hari di Kuba. Jadi, sisanya harus ditanggung PP Pertina sendiri,” Martinez menjelaskan.
“Kami sebenarnya juga ingin berangkat lebih awal untuk aklimatisasi di Myanmar. Tanggal 8 sudah ada pertandingan. Dengan keterbatasan dana yang ada, kami baru bisa mengirim enam atlet besok (Selasa ini) untuk aklimatisasi,” Martinez menambahkan.
Satlak Prima merupakan penanggung jawab dan pelaksana Pelatnas SEA Games. Prima sendiri merupakan program Kemenpora untuk membina para atlet elite Indonesia, terutama untuk menghadapi kejuaraan multicabang olahraga, semisal SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.
GADI MAKITAN