TEMPO.CO, Jakarta - John Chen, chief executive officer baru dari BlackBerry, mulai berbenah dengan merombak jajaran direksi dan pejabat eksekutif di bawahnya. Dalam pernyataan singkatnya, Chen mengatakan, "Saya akan terus memperbaiki jajaran eksekutif perusahaan dan memfokuskan strategi perusahaan agar bisa menyajikan alat terbaik, keamanan layanan mobile, dan manajemen piranti."
Menurut Chen, perusahaan akan terus mengembangkan solusi aplikasi pesan, yaitu BlackBerry Messenger, untuk bisa digunakan secara lintas platform. Pada saat yang sama, adopsi dari sistem tambahan QNX akan terus ditingkatkan untuk memperkuat kemampuan dari sistem operasi yang baru ini.
Di lain pihak, BlackBerry baru saja meluncurkan fitur Channel pada aplikasi pesan singkatnya itu. Ini merupakan upaya perusahaan untuk terus memperkokoh pijakan layanan ini di tengah persaingan dengan berbagai aplikasi pesan singkat lainnya.
Untuk menjamin tingkat adopsi yang tinggi, Chen telah meminta manajemen untuk menjalin kerja sama pemasangan aplikasi BBM ini pada sejumlah ponsel bermerek kelas dua di kawasan negara-negara berkembang.
Ada ponsel dengan merek Mito, Celkon, Micromax, Nexian, dan Zen. Langkah ini diharapkan bisa mengimbangi tergerusnya pasar ponsel BlackBerry di Asia seperti di Indonesia dan India. Namun pada saat yang sama, adopsi dari aplikasi BBM terbilang masih cukup baik.
Dengan memasang BBM pada ponsel-ponsel murah tadi, aplikasi BBM bisa langsung di-install tanpa pengguna harus mengeluarkan biaya paket data untuk mengunduhnya. Saat ini ada 80 juta pengguna aktif BBM di seluruh dunia. Aplikasi ini bersaing dengan aplikasi yang lebih populer, seperti WhatsApp dan Line.
ALLTHINGSD | BUDI RIZA
Terpopuler:
Paul Walker Punya Rumah Rahasia di Mentawai
Bercerai, Andi Soraya Diusir dari Rumahnya
Anak Paul Walker: Ayah Adalah Pahlawan Saya
Terbakar, Tubuh Paul Walker Sulit Diidentifikasi
Kapolri Sutarman: Jilbab Rp 5 Ribu Sudah Dapat
Petisi Paul Walker untuk Lindungi Mentawai