TEMPO.CO, Yogyakarta - Di penghujung konser Slank 'Gak Ada Matinya', Kaka vokalis Slank meminta seluruh atribut Slankers, sebutan untuk fans grup musik Slank, mulai tahun 2014 mendatang wajib mengusung tema nasionalisme. "Terserah kayak apa bentuknya," katanya di Stadion Kridosono Yogyakarta, Senin malam, 2 Desember 2013.
Slank memiliki jutaan fans di seluruh Indonesia. Mereka terhimpun dalam Slankers Fans Club di kota-kota. Dalam konser yang digelar D Impresario dan disponsori oleh Koran Tempo itu, ribuan Slanker dari penjuru kota di Jawa memadati stadion. (Baca : Konser Slank Diwarnai Doa untuk Udin dan Imanez)
Dari bendera dan spanduk yang dielu-elukan Slankers sepanjang konser, terlihat asal daerah mereka. Selain Yogyakarta sendiri, di antara yang lain Sukoharjo, Purwokerto, Magelang, Klaten, dan Solo di Jawa Tengah; Ngawi, Tuban, Surabaya, dan Madiun di Jawa Timur; hingga Cirebon di Jawa Barat.
Menurut Kaka, boleh-boleh saja Slankers mencantumkan identitas daerah asal mereka di spanduk dan bendera. Namun yang jelas, "Semua spanduk wajib punya misi," katanya.
Dalam konser malam itu, Slank setidaknya menyanyikan 28 lagu dari sejumlah album miliknya. Termasuk dari album terbaru, Slank Nggak Ada Matinya. Konser itu terbagi dari tiga sesi yakni, blues, akustik, dan full set. Diawali dengan lagu berjudul Gosip Jalanan, konser berdurasi sekitar 3 jam itu diakhiri dengan lagu Kamu Harus Pulang.
Baca Juga:
ANANG ZAKARIA
Berita Terpopuler
Polisi Ungkap Penyebab Kecelakaan Maut Paul Walker
Berkat Paul Walker, Terumbu Karang Mentawai Selamat
Kisah Rodas dan Walker di Balik Kecelakaan Porsche
Paul Walker Tetap Ada di Fast Furious 7