TEMPO.CO, Sampang - Puluhan wartawan di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, akan memboikot liputan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke kabupaten Sampang Rabu, 4 Desember 2013. Para jurnalis kecewa karena dari puluhan media di Sampang hanya lima media yang dibolehkan meliput.
"Kalau sampai Rabu besok kami tetap tidak diperbolehkan liputan, kami boikot," kata Ketua Aliansi Jurnalis Sampang (AJS), Khaerudin, Selasa, 3 Desember 2013.
Sikap pemerintah Kabupaten Sampang yang mendiskriminasi wartawan sangat disayangkan. Menurut Heru, sapaan akrab Khaerudin, semua media baik lokal maupun nasional, punya hak yang sama untuk meliput kunjungan Presiden.
Alasan pembatasan liputan, lanjut Heru, tidak bisa diterima, yaitu atas ketentuan pemerintah provinsi Jawa Timur. "Tapi kenapa di Sumenep, semua media bisa meliput, kenapa hanya di Sampang yang dibatasi," tutur Heru.
Kondisi tersebut menurut Heru, telah membuat suasana keakraban di kalangan jurnalis Sampang sedikit terganggu. "Muncul kecemburuan sosial," ujarnya.
Dimas, jurnalis televisi yang tidak diizinkan meliput kunjungan SBY, mengaku sangat kecewa dengan sikap Pemkab Sampang. "Kalau tidak juga ada jalan keluar, sudah pasti boikot," dia menegaskan.
Sekretaris Daerah Sampang, Putut Budi Santoso, belum dapat dikonfirmasi soal rencana boikot wartawan tersebut. Ada pun lima media yang diperkenankan meliput kunjungan SBY di Sampang, yakni Metro TV, JTV, ANTV, Harian Radar Madura dan Bhirawa.
MUSTHOFA BISRI