TEMPO.CO, Surakarta - Bekas legislator di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Karanganyar dari Partai Demokrat, Kurniawan, diperiksa tim penyidik di Kejaksaan Negeri Surakarta, Rabu, 4 Desember 2013. Pemeriksaan itu terkait kasus dugaan korupsi dana subsidi perumahan yang diduga melibatkan Bupati Karanganyar Rina Iriani. Kurniawan diperiksa sekitar satu jam di ruang pemeriksaan tindak pidana khusus. "Pemeriksaan akan dilanjutkan, saya harus pulang dulu mengambil berkas," kata Kurniawan saat keluar dari ruang pemeriksaan.
Kurniawan mengatakan, pemeriksaan itu terkait aliran dana yang diduga bersumber dari proyek Griya Lawu Asri, yang ditangani Koperasi Serba Usaha Sejahtera. Koperasi itu menyelewengkan dana subsidi perumahan dari Kementerian Perumahan Rakyat sebesar Rp 18 miliar.
Tiga pengurus koperasi telah menjalani hukuman pidana akibat penyelewengan itu. Diduga, sebagian dari uang itu juga dinikmati Bupati Rina Iriani. Saat ini, Rina telah ditetapkan menjadi tersangka oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.
Menurut Kurniawan, partainya memang pernah menerima dana dari Rina untuk keperluan pemilihan kepala daerah 2008. Saat itu, Rina berpasangan dengan Paryono, maju sebagai calon petahana. Dia harus bersaing ketat dengan rivalnya, Juliatmono, yang berpasangan dengan Sukismiyadi.
Jumlah calon yang hanya dua pasang itu dianggap cukup membahayakan. "Lantas Partai Demokrat diminta mengusung calon sendiri agar ada tiga pasang," kata Kurniawan. Untuk itu, Demokrat mendapat dana khusus dari Rina.
Hanya, Kurniawan mengaku tidak mengetahui jumlah dana yang diterima partainya. "Sebab, yang menerima bukan saya," katanya. Dia juga mengaku tidak mengetahui asal muasal uang tersebut. Dana itu untuk operasional partai dalam mengusung calon boneka.
Menurut sumber di internal penyidik Kejaksaan, Rina Iriani diduga menggunakan uang hasil korupsi itu untuk pemenangan pemilihan kepada daerah 2008. "Sebagian uang itu mengalir ke sejumlah partai," kata sumber tersebut. Salah satu partai yang mendapat aliran dana terbesar adalah Partai Keadilan Sejahtera.
Pekan lalu, penyidik juga telah memeriksa politikus dari PKS, Madi Mulyana. Sayangnya, saat itu legislator di DPRD Jawa Tengah tersebut enggan dikonfirmasi wartawan yang menunggui proses pemeriksaan. "Semua sudah saya sampaikan kepada penyidik," katanya saat itu.
AHMAD RAFIQ