TEMPO.CO, Jakarta - Ketakutan pelaku pasar atas ancaman krisis likuiditas yang disebabkan pengurangan stimulus bank sentral Amerika (The Fed) kembali menjadi katalis aksi jual di pasar saham. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini, 4 Desember 2013, terkoreksi 47,46 poin (1,11 persen) ke level 4.2.41,30.
Saham Telkom, Bank BNI, Bank Mandiri, dan Astra Internasional mengalami tekanan jual sehingga membebani pergerakan IHSG. Volume perdagangan hari ini cenderung sepi sekitar Rp 3,9 triliun dengan asing membukukan pembelian bersih Rp 78 miliar.
Analis PT Trust Securities Yusuf Nugraha mengatakan, kekhawatiran pelaku pasar terhadap terjadinya pengetatan kebijakan moneter menyebabkan indeks kembali ke tren turun. "Membaiknya data-data ekonomi Amerika membuat pelaku pasar kembali panik dan mulai mengurangi posisinya," kata dia.
Ketidakpastian masalah stimulus moneter yang berlarut-larut telah membuat bursa di pasar berkembang bergejolak sejak paruh kedua 2013. Setiap ada isu yang menyangkut pengurangan stimulus, pelaku pasar langsung panik dan investor asing menarik dananya dari pasar berkembang.
Menurut Yusuf, pelaku pasar tidak perlu larut dalam aksi jual yang berlebihan karena The Fed sendiri belum mengatakan secara resmi kapan akan mengurangi stimulusnya. Investor selalu bereaksi terlalu cepat ketika menyangkut persoalan stimulus.
"Padahal, The Fed berulang kali menegaskan bahwa kebijakan quantitative easing baru akan dievaluasi apabila pengangguran di Amerika telah ditekan ke 6,5 persen."
PDAT | M. AZHAR