TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga survei Nielsen mencatat pasar produk farmasi di Indonesia terus tumbuh signifikan. Penjualan produk farmasi secara eceran hingga Agustus tahun ini tumbuh hampir 10 persen atau dua kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Menurut survei Nielsen, pertumbuhan penjualan produk farmasi eceran ini didorong oleh konsumen dari kelas menengah dan kelas bawah. Nilai pembelanjaan di kelas bawah naik 43 persen dan jumlah pembelian di kelas menengah naik 30 persen.
Pada konsumen kelas menengah, pengeluaran untuk produk farmasi eceran terjadi di semua segmen. "Untuk produk vitamin, penetrasinya di rumah tangga-rumah tangga sudah mencapai 56 persen," kata Hellen Katherina, Direktur Home Panel Services, Rabu, 4 Desember 2013.
Selain vitamin, produk yang juga banyak dikonsumsi adalah obat batuk dengan penetrasi 22 persen. Disusul obat analgesik dan penurun demam dengan penetrasi mencapai 21 persen.
“Tren naiknya penjualan vitamin ini bisa jadi menunjukkan indikasi bahwa konsumen, terutama dari kelas menengah, semakin mengerti atau semakin sadar akan pentingnya kesehatan,” ujar Hellen. Ia menambahkan, peluang pasar produk farmasi OTC masih terbuka luas di Indonesia.
Adapun para produsen obat di Tanah air justru mengeluhkan dampak pelemahan rupiah terhadap industri. Sebab, industri farmasi Indonesia masih bergantung pada bahan baku impor. "Dengan 90-95 persen bahan baku impor, kurs ini tentu akan sangat memberatkan," kata Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Farmasi, Daradjatun Sanusi.
Menurut Daradjatun, pada umumnya perusahaan menggunakan kurs Rp 9.700 per dolar Amerika dengan toleransi fluktuasi 5-7 persen dalam perencanaan produksi tahunan. Dengan kurs beli yang kini mencapai hampir Rp 12 ribu per dolar AS, ini artinya rupiah sudah melemah 20 persen. "Kalau pelemahan rupiah terus terjadi, tak menutup kemungkinan kita akan lakukan penyesuaian harga," katanya.
PINGIT ARIA
Terpopuler:
Ini SMS Bu Pur ke Ani SBY Soal Proyek di Kemenpora
Video Amatir Rekam Kecelakaan Paul Walker
Siapa Widodo, Sepupu SBY di Proyek Hambalang?
Paul Walker Tetap Ada di Fast Furious 7
Muluskan Hambalang, Bu Pur cs Kebagian Rp 2,5 M