TEMPO.CO, Surabaya - Pelatih tim nasional U-19, Indra Sjafri, mengaku tak ingin anak asuhnya diseret-seret sebagai komoditas politik oleh para petinggi partai. Mendekati tahun politik 2014, bakal ada saja politikus yang memanfaatkan “pahlawan” seperti Evan Dimas dkk. untuk menaikkan pamor mereka.
Pelatih Indra Sjafri mengaku tidak khawatir dengan hiruk-pikuk pemilihan umum tahun depan. "Saya sudah antisipasi di tahun 2014 sebagai musim politik, saya sudah merencanakan, timnas U-19 akan tur ke Eropa," ujar Indra Sjafri.
Pelatih kepala tim Garuda Jaya ini menegaskan dia tidak akan menerima tawaran-tawaran yang berbau politik. Sejauh ini, kata dia, belum ada orang yang mendekatinya. "Belum ada tawaran politik, apa pun itu saya lebih memilih sepak bola. Ball is my life. Saya cinta sepak bola dalam hidup saya, bukan karena uang," ujar Indra Sjafri.
Indra menjelaskan, dia akan mempersiapkan dengan matang para pemain timnas U-19 untuk melawan Myanmar tahun 2014. Pelatihan fisik, mental, trik, dan kekompakan tim menjadi syarat dalam strateginya untuk menang. Timnas U-19 berlatih penuh di Kota Batu, Jawa Timur. "Kami mempersiapkan pemain timnas U-19 sesuai standar dunia, secara fisik, mental, dan skill," ujar Safri.
Pada 2014, Indra mengaku sudah menyusun rencana berupa tiga kali uji coba dalam sebuah turnamen mini menghadapi klub-klub asing. Itu dilakukan untuk menguji kemampuan tanding para pemain supaya lebih siap menghadapi kompetisi sesungguhnya. Setelah itu, tim akan melakukan tur ke Eropa dan beradu dengan klub-klub sepak bola di sana.
Indra menegaskan, dia akan menjaga para pemain timnas U-19 agar tidak terpengaruh oleh apa pun, seperti tawaran iklan dan lainnya. "Fokus timnas U-19 adalah lolos Piala Dunia (U-20)."
NURUL CHUMAIDAH