TEMPO.CO, Jakarta - Para relawan masih menyisir lokasi longsor dan banjir yang menimpa dua wilyah di Cianjur, Jawa Barat. Wakil Ketua Bidang Kebencanaan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur, Ruddi Sjachdiar Hidajath, mengatakan bahwa mereka khawatir terdapat warga yang luka-luka dan belum terevakuasi.
"Belum ada laporan korban jiwa. Informasi sementara hanya ada dua orang warga yang mengalami luka berat dan kini dirawat di puskesmas setempat,” kara Ruddi, di Jakarta, Selasa malam, 3 November 2013. “Selain itu, kami masih mengevakuasi para warga yang selamat dan diungsikan ke tempat yang lebih aman."
Belasan rumah milik warga di dua kecamatan wilayah Cianjur selatan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, rusak parah dan beberapa warga mengalami luka ringan dan berat akibat bencana longsor dan banjir bandang, Selasa malam, 3 Desember 2013. Para korban yang selamat diungsikan ke tempat yang lebih aman dari jangkauan bencana alam.
Bencana longsor terjadi di dua kampung, yakni Kampung Sarijadi dan Cibodas, Desa Cisaranten, Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur. Dua orang dilaporkan mengalami luka berat bernama Hendra, 21 tahun, dan Mak Acih, 55 tahun. Keduanya warga Kampung Sarijadi. Selain itu, ada 5 rumah rusak berat tertimbun longsor. Kedua korban kini dirawat di puskesmas setempat untuk menjalani perawatan.
Banjir bandang juga menerjang Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur. Belum diketahui jumlah korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, sedikitnya 10 rumah terseret arus banjir bandang. Bencana alam ini diakibatkan hujan deras yang mengguyur dua wilayah tersebut.
Baca Juga:
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur, Asep Suhara, membenarkan bencana banjir bandang menimpa Kampung Limbangan. “Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tapi dilaporkan ada satu orang luka dan dirawat di Puskesmas Cidaun,” dia menuturkan.
Kini BPBD telah mengirimkan 6 petugas untuk mengevakuasi para korban banjir bandang yang selamat dari ancaman bencana tersebut. Selain itu, 6 tenda keluarga dan tenda komando disiapkan untuk menampung para korban. Tak hanya itu, satu unit perahu karet juga dipakai untuk menyisir sungai untuk memastikan para warga selamat dari bencana itu.
“Kita masih melakukan penyisiran di lokasi yang terkena banjir bandang. Untuk sementara akses jalan lumpuh total di wilayah itu karena jembatan di kampung tersebut masih terendam air,” dia menandaskan.
DEDEN ABDUL AZIS