TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah terus berfluktuasi seiring meningkatnya spekulasi pengurangan stimulus bank sentral Amerika (The Fed). Kerentanan kurs rupiah dipengaruhi pula oleh defisit neraca transaksi berjalan.
Dalam perdagangan mata uang kemarin, Rabu, 4 Desember 2013, nilai tukar rupiah turun 98 poin (0,82 persen) menuju level 11.986 per dolar Amerika. Analis pasar uang Lindawati Susanto menyatakan kondisi fundamental perekonomian yang masih buruk menjadi penyebab nilai tukar rupiah begitu rentan.
Baca Juga:
Neraca perdagangan Indonesia pada Oktober berhasil membaik. "Terjadinya defisit transaksi berjalan dan kebutuhan dolar yang meningkat menjelang akhir tahun membuat tekanan terhadap rupiah masih tetap tinggi." Walhasil, jumlah permintaan dan ketersediaan dolar tak seimbang. Tersendatnya likuiditas dolar di dalam negeri tersebut membuat nilai tukar rupiah menjadi begitu rentan.
Sementara itu, pelemahan mata uang regional disinyalir mendapat imbas penurunan indeks manufaktur jasa Cina. Data yang dirilis HSBC menyebutkan, indeks manufaktur sektor jasa di Cina turun 0,1 menjadi 52,5 pada November. "Sentimen negatif dari manufaktur Cina tersebut sedikit banyak dinilai mempengaruhi pelemahan rupiah," ujar Lindawati.
Pelaku pasar masih menunggu dan mengantisipasi data yang dipublikasi. Sedangkan data jumlah lapangan pekerjaan untuk sektor non-pertanian Amerika dirilis pada Rabu malam. Bila data itu semakin membaik, berarti kecemasan pelaku pasar atas pengurangan stimulus akan kembali muncul.
Lindawati memperkirakan, tanpa sentimen positif dan intervensi Bank Indonesia, rupiah bakal melemah hingga akhir pekan. Pada hari ini, Kamis, 5 Desember 2013, rupiah kemungkinan berada dalam kisaran 11.850-12.000 per dolar Amerika.”
MEGEL JEKSON
Terpopuler:
Bu Pur Panggil Kapolri 'Dik Tarman'
9 Gaya Panggung Agnes Monica yang Bikin Heboh
Sandra Dewi Kepergok Mojok dengan Edgard di Kafe
Ini Bu Pur yang Dikenal Mindo Rosa
Alasan Ahok Minta Pintu Tol Semanggi I Ditutup
Bu Pur di Mata Kapolri Sutarman
Sidak ke Menteng Atas, Jokowi: Saya Kecewa!