TEMPO.CO, Jakarta - Kader Partai Demokrat menjadi gerah dengan munculnya pemberitaan tentang dugaan korupsi yang melibatkan Bunda Putri (lihat: Luthfi: Bunda Putri Dekat dengan SBY) dan Bu Pur alias Sylvia Sholeha (lihat: Bu Pur, Perempuan Misterius Hambalang ). Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf meminta publik dan media tak mengait-ngaitkan kedua perempuan itu dengan Partai Demokrat, termasuk dengan keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Yang tahu tentang Bunda Putri adalah mereka yang menyebutnya," kata Nurhayati saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat, 6 Desember 2013. Nurhayati mengingatkan, nama Bunda Putri pertama kali mencuat di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.
Nurhayati mengatakan, media seharusnya menanyakan masalah Bunda Putri ke KPK, Luthfi Hasan Ishaaq, Suswono, dan Hilmi Aminudin. Dia pernah mengingatkan bahwa bagaimana mungkin partai politik bisa lebih percaya kepada Bunda Putri ketimbang pada SBY selaku pimpinan koalisi.
Nurhayati juga meminta media massa tidak melempar fitnah dengan mengatakan Sylvia Sholeha sebagai kepala rumah tangga Cikeas. Dia menegaskan, Sylvia tak memegang jabatan seperti yang ramai diberitakan di media. Dia hanya mengatakan, Sylvia merupakan istri Purnomo, teman satu angkatan SBY.
Dia meminta publik tak mengaitkan kasus Hambalang dengan Cikeas. Menurut Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini, tahun politik akan membuat suasana politik semakin memanas. Dia meminta calon presiden lain tak menyebarkan fitnah tanpa dasar. Namun Nurhayati enggan menjelaskan siapa calon presiden yang dia maksud.
WAYAN AGUS PURNOMO
Terkait:
Muluskan Hambalang, Bu Pur cs Kebagian Rp 2,5 M
Apa Saja Proyek Bu Pur di Kemenpora?
Foto Bu Pur Orang Dekat Cikeas Saat Diperiksa KPK
Via Sudi, SBY Telepon Suswono Tanyakan Bunda Putri
Bunda Putri Dekat SBY, Demokrat: Luthfi Galau