TEMPO.CO, Jakarta - Tingginya aksi jual investor asing membuat bursa saham domestik mengalami tekanan dan menutup pekan ini dengan terkoreksi.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini, Jumat, 6 Desember 2013, melemah 36,10 poin atau 0,86 persen ke level 4.180,78. Indeks bergerak negatif selama empat hari berturut-turut menyusul sentimen regional yang negatif.
Saham Telkom menjadi favorit jual asing dengan nilai transaksi jual Rp 380 miliar, disusul Bank BRI Rp 182 miliar dan Bank Mandiri Rp 161 miliar.
Analis dari PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, mengatakan aksi jual pelaku pasar asing menjadi pemberat IHSG. Dalam perdagangan hari ini, asing mencatat penjualan bersih Rp 719 miliar. "Tekanan asing yang masih jualan menyebabkan tren turun indeks berlanjut paling tidak hingga pekan depan."
Membaiknya data-data ekonomi Amerika, seperti klaim pengangguran yang menurun, data manufaktur yang meningkat, dan produk domestik bruto Amerika yang juga meningkat, menjadi alasan bagi mereka untuk terus menjual saham di pasar berkembang. Pasalnya, membaiknya ekonomi Amerika akan memicu spekulasi dipercepatnya pengurangan stimulus bank sentral Amerika (The Fed).
Selama tekanan jual asing masih belum berhenti, indeks masih akan sulit menguat. Pelaku pasar pun dinilai belum berani untuk melakukan akumulasi beli di harga rendah, kendati beberapa saham harganya sudah murah dan memasuki kisaran support. "Akumulasi beli di harga rendah bisa dimulai ketika IHSG sudah bergerak di kisaran 4.130," ujar Satrio.
PDAT | M. AZHAR