TEMPO.CO, Jakarta - Terjebak kemacetan di kota besar sudah lumrah. Tapi tetap saja menyebalkan. Sebagai pengguna jalan, banyak cara untuk menghindarinya. Misalnya, berangkat lebih awal ke tempat tujuan atau memantau program televisi dan radio yang menyiarkan kondisi jalan terkini.
Seiring dengan meningkatnya penggunaan perangkat bergerak, ponsel cerdas, dan sabak, bermunculan aplikasi pemantau lalu lintas. Bahkan ada yang menawarkan solusi, dari aplikasi global seperti Waze hingga yang dibuat oleh start-up lokal.
Cukup kunjungi toko aplikasi online, apakah untuk sistem operasi Android, iOS, atau Windows Phone. Lalu, unduh aplikasi tersebut lewat ponsel atau sabak Anda. Dalam sekejap, kondisi lalu lintas terkini bisa langsung diketahui.
Bukan hanya kemacetan, informasi beragam kejadian di jalan raya, seperti kecelakaan atau demonstrasi, bisa pula dipantau. Sejumlah aplikasi tersebut bahkan menjanjikan fitur berbagi informasi dan foto antar-penggunanya.
Tumbuhnya aplikasi lalu lintas ini menarik perhatian Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, yang akrab disapa Ahok. Menurut dia, penggunaan aplikasi semacam itu merupakan salah satu bentuk kesadaran masyarakat untuk meminimalkan kemacetan.
“Tidak perlu dipaksa harus pakai aplikasi tertentu, tapi kami menyarankan harus ada kesadaran untuk memberikan solusi,” kata Ahok pada akhir November lalu, saat hadir dalam konferensi pers yang diselenggarakan Waze.
Dia menyambut baik masuknya Waze ke Indonesia. Aplikasi asal Amerika Serikat ini memudahkan setiap orang untuk mengaksesnya lantaran tersedia secara gratis. “Pemerintah DKI tidak perlu lagi menganggarkan dana khusus supaya masyarakat memakai aplikasi ini,” ucap Ahok.
Meski tidak ada kerja sama secara khusus antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Waze, Ahok merekomendasikan masyarakat untuk menggunakan aplikasi tersebut.
Jika Waze menghadirkan layanannya sebagai teman berkendara, aplikasi lokal O-Jex yang berbasis transportasi menawarkan layanan lain. Badr Interactive, tim yang membuat O-Jex, menghadirkan cara alternatif berkendara dengan sepeda motor. “Ini efektif mengurangi jumlah pemakaian kendaraan, terutama mobil,” kata pembuatnya, Andreas Senjaya.
Dengan beragam pilihan aplikasi tersebut, jebakan kemacetan dapat dihindari. Tidak perlu repot memutar otak untuk menemukan rute alternatif dan jenis alat transportasinya. Nah, saatnya Anda memilih mana yang sesuai dengan selera.
SATWIKA MOVEMENTI