TEMPO.CO , Batam - Ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Mohammad Jumhur mengemukakan, pemerintah Malaysia akan menerapkan bio visa guna menghindari masuknya TKI ke negara itu tanpa dokumen, atau keberadaan WNI di negara tersebut berkali-kali. Bio Visa ini merupakan rekaman sidik jari. "Jadi WNI yang masuk ke negara itu diketahui apakah sudah pernah bekerja di sana atau tidak," katanya, Jumat malam 6 Desember 2013.
Oleh sebab itu, BNP2TKI akan melakukan tes psikologi sebelum mengirim TKI ke luar negeri. Ia mencontohkan kasus yang dialami oleh Welfrida yang diancam hukuman mati. Welfrida ternya masih dibawah umur ketika terjadi pembunuhan terhadap majikannya di Malaysia. Tiap individu berbeda-beda soal mentalitas. "Mungkin merasa terlalu tertekan, jadi Welfrida kesal terhadap majikan dan membunuhnya," ujar Muhammad Jumhur lagi.
Peritiwa TKI yang kabur misalnya, tidak hanya tidak mampu menahan rasa tertekan akibat majikan dinilai cerewet, tapi menganggap pekerjaannya terlalu berat. "Berarti mental TKI tersebut kurang kuat," lanjutnya. Kini BNP2TKI di bidang pelayanan menerapkan aplikasi sistem online terkoneksi dengan 438 kantor dinas kabupaten/kota dan dengan pihak swasta, di seluruh Indonesia, dan mampu melayani 3.000 klien per hari.
Kehadiran Jumhur Hidayat di Batam, berkaitan dengan digelarnya Musyawarh Kerja Teknis BNP2TKI yang dihadiri oleh 250 peserta terdiri dari pelayanan penempatan dan perlindungan TKI (BP3TKI),Para Pejabat Eselon I, II dan III Pusat,Para Staf Profesional dan Kepala BP3TKI/UPT-P3TKI/BPKTKI Selat pajang, para Eselon IV di BP3TKI/UPT-P3TKI/BPKTKI Selapajang, para Kepala Loka-P3TKI, para Koordinator P4TKI.
RUMBADI DALLE
Berita lain:
Lagi, Beredar Foto Mesra Ariel-Sophia di Stasiun
Kutang Lancip Agnes, Indah tapi Berbahaya
Wanita-wanita di Sekeliling Ariel
Sophia Latjuba, dari Foto Topless hingga Produser
Setelah Tabrakan, Paul Walker Bertahan Beberapa Detik
Tweet Romantis Ariel Setelah Foto Mesra Beredar
Puing Porsche Paul Walker Jadi Sasaran Pencuri