TEMPO.CO, Jakarta - Tim karate Indonesia menjalani latihan terakhir pagi ini, Senin, 9 Desember 2013, di Pintu IX Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Besok, Selasa, 10 Desember 2013, mereka bertolak ke Nay Pyi Taw, Myanmar.
Adapun tim karate terdiri dari 28 atlet, tujuh pelatih, tiga wasit, dan dua ofisial, termasuk Hendardji Soepandji, Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki), yang juga Presiden Federasi Karate-Do Asia Tenggara (SEAKF).
Dalam latihan terakhir hari ini, atlet-atlet karate tampak bersemangat. Sekitar pukul 10.30, mereka menyelesaikan latihan. Selesai latihan, mereka membereskan matras dan peralatan berlatih, lalu menyimpannya di gudang. "Kami besok sudah berangkat, jadi peralatan kami bereskan," kata pelatih karate, Omita Olga Ompi, saat ditemui Tempo seusai latihan.
Menurut Omita, dari 13 atlet putri yang berangkat ke Myanmar, hanya sekitar 10 persen di antaranya yang merupakan alumni SEA Games 2011. "Sebagian besar baru mengikuti SEA Games, tapi mereka bagus-bagus," kata Omita. Sedangkan dari 15 atlet putra, sekitar 40 persen di antaranya merupakan karateka yang pernah berlaga pada SEA Games 2011.
Atlet-atlet karate yang berangkat ke Myanmar merupakan hasil seleksi dari berbagai kejuaraan nasional karate maupun seleksi yang dilakukan dengan cara mengamati perkembangan mereka selama mengikuti pemusatan latihan nasional.
Sekalipun sebagian besar merupakan atlet yang tidak bertanding pada SEA Games lalu, target tim karate pun cukup tinggi, yaitu tujuh emas, sesuai dengan target pada SEA Games 2011 lalu. "Satlak Prima (Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas) memang hanya mematok target lima emas. Tapi kami tujuh emas," kata Omita.
Pertandingan karate akan dilangsungkan di Wunna Theikdi Indoor Stadium, Nay Pyi Taw, Myanmar, mulai 13 Desember hingga 15 Desember 2013.
GADI MAKITAN