TEMPO.CO, Jakarta - Sikap pelaku pasar yang masih wait and see membuat indeks bergerak fluktuatif di zona merah. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini turun tipis 3,93 poin atau 0,09 persen ke level 4.271,74. Indeks mengikuti bursa regional Asia yang juga mengalami tekanan jual, meskipun ada tekanan beli menjelang akhir sesi.
Analis dari PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, mengatakan sentimen negatif dari kemungkinan dipercepatnya pemangkasan jumlah stimulus moneter bank sentral Amerika (The Fed) masih membebani indeks. "Pelaku pasar cenderung berhati-hati dan takut masuk ke pasar sebelum mendapatkan kepastian soal stimulus."
Data pembukaan lowongan kerja bulan Oktober yang bagus membuat kemungkinan pengurangan stimulus akan dilakukan lebih cepat dari ekspektasi. Data pembukaan lowongan pekerjaan (job openings) di Amerika naik ke level tertinggi pada Oktober, memberikan sinyal bahwa perusahaan-perusahaan optimistis terhadap bisnisnya walaupun saat itu terjadi shutdown.
Menurut Purwoko, selama kondisi pasar masih fluktuatif, investor akan malas untuk mengambil posisi beli dan cenderung mengamankan asetnya. "Kecuali ada katalis yang benar-benar kuat dan mampu menggerakkan harga."
Saham Astra Internasional menjadi pemberat indeks dengan turun 1,5 persen ke Rp 6.450 per lembar saham, disusul saham Kalbe Farma yang turun 0,8 persen ke Rp 1.220 per lembar, dan saham Bank Mandiri turun 0,6 persen ke Rp 7.800 per lembar.
Bursa regional kompak melemah hingga pukul 17.10 WIB. Nikkei 225 turun 0,62 persen ke 15.515,06, Hang Seng turun 1,71 persen ke 23.338,24, bursa Korea turun 0,78 persen ke 1.977,97, dan Strait Times melemah 0,68 persen ke 3.060,74.
PDAT | M. AZHAR