TEMPO.CO, Jakarta - Wali kota Bandung Ridwan Kamil dan Wakil Wali kota Oded Muhammad Danial, sepakat menolak mobil dinas baru. Sepasang mobil itu berjenis sedan mewah Toyota Camry dari alokasi APBD 2014.
Menurut Ridwan Kamil, mobil sedan mewah itu tak diperlukan. Untuk ke kantor dari rumah atau ke lokasi lain yang jaraknya dekat, pilihannya memakai sepeda. Sedangkan untuk pergi ke lokasi lain di dalam kota yang jaraknya cukup jauh, ia dan wakilnya akan memakai kendaraan dinas lain. "Cukup dengan mobil kijang," ujarnya di kampus Universitas Padjadjaran Bandung, Kamis, 12 Desember 2013.
Penolakan mobil dinas baru itu, kata dia, bagian dari efisiensi anggaran. "Kami melihat kebutuhan kendaraan dinas itu seperlunya saja," ujarnya. Adapun untuk tugas ke luar Kota Bandung, kendaraan dinas yang dipakai berjenis SUV (sport utility vehicle).
Menurut Ridwan, alokasi anggaran untuk sedan mewah seharga ratusan juta rupiah itu akan dialihkan ke APBD 2015. Kemungkinannya, anggarannya dipakai untuk penambahan truk sampah. Kendaraan itu di Kota Bandung masih perlu banyak.
Anggota DPRD Kota Bandung Achmad Nugraha mengatakan, penolakan mobil dinas itu tak masalah bagi dewan. "Kalau muncul dari nurani dan kesederhanaan kami dukung sebab memberikan contoh yang baik. Sebaiknya juga tidak didramatisir," katanya saat dihubungi hari ini. Ia pun mendukung jika pengalihan alokasi mobil dinas untuk APBD 2015 guna pembelian truk sampah. Sebabnya kota Bandung masih kekurangan truk sementara turis dan sampah terus bertambah.
ANWAR SISWADI
Berita Terpopuler:
Samad: Siapa Atut, sehingga KPK Harus Takut?
Ketua KPK: Kasus Korupsi di Banten Sangat Banyak
Kontroversi Paus Fransiskus
Dikuntit Media, Jokowi: Asal Tidak Ikut Saya Mandi