TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Daniel Tumiwa mengatakan diperkirakan pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang menggunakan teknologi online akan tumbuh dua kali lipat. "Dengan menggunakan kekuatan yang ada di Internet, pelaku UKM dapat meningkatkan produktivitas usahanya sebesar 10 persen," kata Daniel dalam seminar bertajuk "UKM Indonesia Membangun Wirausaha Online" di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis, 12 Desember 2013.
Daniel mengatakan idEA selaku mitra pemerintah dalam mendorong akselerasi ekonomi berbasis di Asia Tenggara akan mendukung pengembangan kekuatan UKM melalui kegiatan yang mengedukasi pemilik bisnis untuk go online. Menurut data Badan Pusat Statistik, hanya 75 ribu dari 17 juta UKM di Indonesia yang memiliki website. Sehingga mereka belum sepenuhnya meraih kesempatan yang ada di dunia digital.
Menurut laporan dari Deloitte Access Economics: "The Connected Archipelago: The Role of The Internet in Indonesia's Economic Development," berdasarkan survei terhadap 200 pelaku UKM Indonesia, rata-rata 29 persen dari pendapatan per tahun mereka datang dari aktivitas online. Pemanfaatan dunia online bagi UKM, kata Daniel, bisa dilakukan dengan website, jejaring sosial, atau yang lebih canggih lagi dengan memanfaatkan search engine optimization (SEO).
UKM dianggap memiliki peran yang sangat penting dalam menopang pengembangan ekonomi di Indonesia. Diperkirakan terdapat lebih dari 55,2 juta unit UKM di Indonesia yang berkemampuan menyerap 101 juta tenaga kerja. Selain itu, UKM juga dinilai berpotensi untuk menyumbang Rp 4.303 triliun dari pendapatan domestik bruto (PDB) negara. Para pemilik UKM pun terbukti mampu mengatasi goncangan ekonomi dunia. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuan mereka membayarkan utang kepada pihak perbankan yang cukup lancar. Bahkan, kredit macet (non performance low/NPL) hanya sekitar 2 hingga 2,5 persen.
APRILIANI GITA FITRIA
Baca Juga: