TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, mengklaim Kementerian Perdagangan telah memberi lampu hijau bagi Perum Bulog untuk mengimpor gula rafinasi pada tahun depan. Pada tahap awal, Bulog akan mendatangkan 350 ribu ton.
"Nantinya, gula rafinasi tersebut akan dialokasikan ke pabrik-pabrik gula BUMN," katanya di Kementerian BUMN, Kamis, 12 Desember 2013. Dengan disalurkannya gula rafinasi tersebut ke BUMN-BUMN, Dahlan berharap kebocoran gula rafinasi di pasar bebas bisa dikendalikan.
Baca Juga:
Seperti diketahui, Bulog menghendaki impor gula rafinasi dilakukan satu pintu untuk mencegah perembesannya ke pasar. Saat ini, izin impor gula rafinasi dipegang oleh beberapa perusahaan.
Gula rafinasi merupakan jenis gula yang diperuntukkan bagi industri makanan dan minuman. Namun, dalam prakteknya, sering terjadi gula tersebut menyebar ke konsumsi rumah tangga atau diistilahkan "merembes".
Merembesnya gula rafinasi berbuntut panjang, misalnya ada aksi demo yang dilakukan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI). Para petani tebu menyayangkan merembesnya gula rafinasi yang menyebabkan jatuhnya harga gula konsumsi yang diproduksi petani.
ANANDA PUTRI
Terpopuler
Samad: Siapa Atut, sehingga KPK Harus Takut?
Ketua KPK: Kasus Korupsi di Banten Sangat Banyak
Kontroversi Paus Fransiskus
Dikuntit Media, Jokowi: Asal Tidak Ikut Saya Mandi