TEMPO.CO, Jakarta - Aksi beberapa penghulu yang menaikkan tarif dalam menikahkan pasangan pada akhir pekan di beberapa daerah dipuji oleh aktris Dena Rachman. "Mereka bener-bener tahu pasar, ya," katanya kepada Tempo di Jakarta, 9 Desember 2013.
Menurut dia, para penghulu itu sangat jeli melihat waktu permintaan pernikahan tinggi, yaitu pada akhir pekan. "Mereka tahu banget, karena weekend demand-nya tinggi, mereka juga naikin harga mereka, deh," kata Dena.
Dena menyamakan tingginya niat bisnis para penghulu dengan pengusaha yang baik. "Mereka itu a good businessman. Jadi, kalau mau ya jadi businessman aja mendingan, enggak usah jadi penghulu," kata dia. Sebab, kalau menjadi penghulu, mereka seharusnya bisa bekerja dengan hati. "Tidak hanya melihat potensi bisnis."
Dena yang sedang mengembangkan bisnis sepatu ini mengomentari kasus gratifikasi di KUA Kecamatan Kota Kediri yang mencuat pada Oktober-November 2013. Penyidik Kejaksaan Negeri Kota Kediri menemukan fakta Kepala KUA Kecamatan Kota Kediri, Romli, memungut biaya Rp 225 ribu untuk pernikahan di luar kantor dan Rp 175 ribu di kantor. Padahal peraturan pemerintah yang mengatur soal itu hanya memungut biaya nikah sebesar Rp 30 ribu.
Imbas dugaan gratifikasi Kepala Kantor Urusan Agama Kota Kediri, Romli, sejumlah penghulu di beberapa daerah ngambek. Para penghulu sepakat tidak menikahkan calon pengantin di tempat lain atau hari libur, kecuali di kantor urusan agama dan pada hari Senin-Jumat.
MITRA TARIGAN