TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia optimistis mengamankan perayaan Hari Raya Natal dan tahun baru 2014, dari ancaman serangan kelompok teroris. Kepercayaan diri Polri ini dikarenakan kegiatan pencegahan aksi terorisme yang selama ini dilakukan Detasemen Khusus Antiteror 88.
Menurut Ronny, ada 14 wilayah Polda atau setingkat provinsi yang menjadi prioritas pengamanan Natal. Namun, sayang Ronny hanya menyebut Polda Metro Jaya sebagai salah satu dari 14 Polda tersebut.
Selain jalur transportasi, polisi juga akan mengamankan gereja-gereja yang dipakai sebagai pusat kegiatan keagamaan Natal. Setelah perayaan Natal selesai, polisi beralih mengamankan sejumlah tempat wisata dan pusat-pusat perbelanjaan.
"Kami minta kerja sama dengan masyarakat, kalau ada yang janggal harap lapor, kami akan berterima kasih sekali," kata dia.
Sebelumnya, pengamat terorisme Mardigu Wowiek Prasantyo mengatakan aksi teror bakal mengintai jelang perayaan Hari Raya Natal dan liburan tahun baru 2014. Menurut dia, ada dua sasaran kelompok teror, yakni masyarakat dan anggota polisi.
Mardigu lebih yakin jika serangan teror bakal lebih ditujukan kepada anggota Polri. Alasan dia, pada beberapa serangan terakhir anggota korps baju coklat lah yang menjadi sasaran. Selain itu, dia mewaspadai serangan teroris terhadap umat Kristiani yang akan merayakan Natal. Terutama di wilayah bekas konflik agama, seperti Poso dan Ambon, serta beberapa wilayah di Indonesia Timur.
INDRA WIJAYA
Berita populer:
Ahok Usulkan Hapus Subsidi BBM di Jakarta
Begini Brutalnya Pelonco ITN Versi Warga Sitiarjo
Saksi Pelonco Maut: Fikri Dibanting dan Ditendang
Pengelola Gua Cina Sempat Tolak Perpeloncoan ITN