TEMPO.CO, Mosul - Seorang bersenjata membunuh presenter televisi di Mosul, Irak, pada Minggu, 15 Desember 2013. Menurut polisi, ini jurnalis keenam yang dibunuh di negara itu sejak Oktober, dan yang kelima di daerah Irak utara itu.
Menurut penjelasan dari televisi Al-Mosuliyah, Nawras al-Nuaimi, wanita presenter tersebut, ditembak di dekat rumahnya di Mosul.
Mosul merupakan salah satu daerah yang paling berhahaya di Irak. Para militan sering melakukan serangan di kota ini dan merampok uang dari toko-toko.
Pada 5 December lalu, Kawa Ahmed Germyani, Pimpinan Redaksi majalah Rayal dan koresponden untuk koran Awene, ditembak mati di depan ibunya di Kalar, Provinsi Sulaimaniyah, yang merupakan daerah otonom Kurdistan.
Menyusul pembunuhan tersebut, reporter Without Borders menyatakan kekhawatiran mereka atas “situasi yang sangat berbahaya bagi jurnalis, baik di Irak Kurdistan maupun di wilayah Irak lainnya, dan menyayangkan impunitas yang dinikmati oleh para penyerang dan pembunuh.”
Setelah Germyani, juga dibunuh Alaa Edwar, seorang jurnalis yang bekerja untuk jaringan televisi Nineveh al-Ghad. Alaa ditembak di Mosul pada November lalu.
Kamerawan Al-Mosuliyah, Bashar Abdulqader Najm, dan dua wartawan dari televisi Sharqiya--koresponden Mohammed Karim al-Badrani dan kamerawan Mohammed Ghanem--juga dibunuh di Mosul, pada Oktober lalu.
Irak telah banyak dikritik menyangkut ketidakbebasan media, dan menempati peringkat pertama dalam indeks impunitas yang dibuat oleh Committee to Protect Journalists, organisasi yang menelusuri kasus-kasus pembunuhan wartawan yang tidak terselesaikan.
Pembunuhan masih terus terjadi sejak Irak lepas dari konflik sektarian yang brutal pada 2008. Lebih dari 6.400 telah terbunuh di negara itu dalam aksi kekerasan sejak awal tahun ini.
AFP | PHILIPUS PARERA
Berita populer:
Ahok Usulkan Hapus Subsidi BBM di Jakarta
Begini Brutalnya Pelonco ITN Versi Warga Sitiarjo
Saksi Pelonco Maut: Fikri Dibanting dan Ditendang
Pengelola Gua Cina Sempat Tolak Perpeloncoan ITN