TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan manufaktur mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla Motors, meluncurkan situs berbahasa Cina menjelang penjualan perdana di negara itu.
Situs itu bernama Tousule.cn karena nama Tesla untuk situs telah dimiliki oleh pihak lain, yang tidak bersedia menjualnya kepada Tesla Motors. Tousule ini sendiri merupakan terjemahan kata Tesla ke dalam bahasa Cina.
"Tesla telah membuka showroom resmi di Cina sejak bulan lalu," demikian tertulis di situs Techcrunch pada 16 Desember 2013. Tesla, yang didirikan Elon Musk, akan menjual mobil listrik model S dan X pada Februari nanti. Para pemesan bisa mulai memasukkan pesanan dengan menaruh uang muka sekitar Rp 500 juta (sekitar US$ 41 ribu).
Mobil listrik model S akan dihargai sekitar Rp 1,8 hingga Rp 2,4 miliar ($ 146-200 ribu). Harga ini jauh lebih tinggi dibandingkan harga mobil S di Amerika, yang ditawarkan pada kisaran $ 71-120 ribu. Ini karena kebijakan pemerintah Cina yang menerapkan tingkat pajak yang tinggi untuk barang impor.
Untuk menjangkau para calon konsumen Cina, khususnya kalangan menengah ke atas, perusahaan telah membuka website di situs Sina Weibo. Tesla Cina dipimpin oleh Kingston Chang, yang sebelumnya bekerja di Bentley Cina sebelum bergabung pada Maret lalu.
Meski sempat terjadi ketegangan politik antara Cina dan Amerika, hubungan para pebisnis kedua negara berjalan secara intens dan saling menguntungkan. Ini termasuk kerja sama Apple dan Mobile Cina dalam penjualan gadget ponsel terbaru, iPhone, di sana baru-baru ini.
TECHCRUNCH | BUDI RIZA